Abi Bayu Gustri K, pemilik usaha pakaian Gae Koen Tok tampil pada sesi pertama. Ia bercerita mengenai awal mula pemberian nama merek pakaian yang menjadi cinderamata kota Surabaya ini. Gae Koen Tok adalah bahasa jawa yang artinya ”hanya untuk kamu” ini sengaja dijadikan merek pakaian usahanya.
Selain sebagai strategi pemasaran, pemberian nama itu dimaksudkan pakaian tersebut ada karena hanya untuk pelanggan atau pembeli. Pria yang sudah merintis bisnis sejak bangku kuliah ini pun tak berhenti mewanti-wanti peserta agar memulai usaha sejak dini. Menurutnya, memulai usaha dari nol sejak dini akan sangat membantu dalam melakukan percobaan dan gagal dalam berwirausaha. "Koneksi dengan orang lain yang sangat membantu pun bisa terjalin sejak dini," imbuh Abi.
Kepada peserta, Abi menyuruh untuk menemukan passion awal dalam berbisnis. Namun, menurut pria asli Surabaya ini passion berbeda dengan hobi. Menurutnya, jika hobi adalah sesuatu yang senang dilakukan tapi jika tidak dilakukan tak akan menjadi masalah, beda dengan passion. "Passion sendiri jika tidak dilakukan maka akan membuat kita merasa kurang setiap harinya dan membuat kita tidak bisa meninggalkannya," terangnya.
Bagi Abi, kesempatan apapun yang ada harus dijadikan peluang untuk memupuk bisnis. Ia mengambil contoh untuk mengetahui kesempatan adalah dengan melihat apa yang orang lain lakukan dan butuhkan. Dengan begitu, pebisnis awal setidaknya bisa meminimalisir risiko yang terjadi meski pun kegagalan pasti akan ada.
Ia pun memberi tips untuk mengetes pasar jika kurang yakin dengan bisnis yang dilakukan yaitu dengan cara pre-order. Menurutnya, pre-order adalah menjual barang yang ingin dijual dengan cara pembeli melakukan pemesanan terlebih dahulu dengan uang muka 50 persen. " Jika ternyata sedikit yang membeli, toh tak jadi masalah karena tidak ada resiko kerugian barang tidak laku," jelas pria tinggi berbaju abu-abu tersebut.
Lain orang lain pula caranya, Angger Diri Wiranata, pemilik Dus Duk Duk mempunyai cara tersendiri untuk memulai bisnis. Bagi Angger, memulai bisnis harus disertai dengan sebuah kreativitas agar menemukan barang baru yang berbeda dari yang lain.
Menurut Angger, kreativitas muncul dari masalah, kebutuhan, tekanan, tuntutan, keinginan, kebahagiaan dan kesedihan. Contohnya adalah seorang pemain musik yang bisa menciptakan lagu karena kesedihan atau kebahagiaan terhadap hal tertentu. "Kreativitas itu bukan hanya milik seniman," ujarnya.
Dus duk duk, bisnisnya saat ini pun muncul karena keinginan untuk mengangkat derajat sebuah kardus tidak layak pakai menjadi barang lain yang mempunyai nilai atau harga lebih. Ia pun melakukan percobaan dan gagal dalam bisnisnya dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) lalu mengikuti pameran yang ada. "Tak harus hebat saat memulai melakukan bisnis tetapi untuk menjadi hebat harus memulai bisnis tersebut," pungkas mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri ITS ini. (van/ady)
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan
Kampus ITS, ITS News – Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember menjadi momentum untuk mengenang Deklarasi Djuanda sebagai tonggak
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan taringnya di kancah internasional. Berdasarkan rilis terbaru
Aceh, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut ambil bagian dalam operasi bantuan pascabencana di Aceh. Melalui