Menurut ketua pelaksana Pomits (Cabor) Taekwondo Faishal Ausaf, pertandingan ini memang sengaja digelar dengan sistem delegasi jurusan. "Banyak peminatnya, namun tak semua bisa mengikuti," tutur Faishal. Penyebabnya tak lain adalah kemampuan mahasiswa yang belum mumpuni sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti pertandingan.
Jika dibandingkan dengan Pomits sebelumnya, gelaran tahun ini dinilai sedikit kurang semarak. Sebab pada Pomits 2013 lalu, Pomits Cabor Taekwondo mengundang Pusat Latihan (Puslat) Surabaya sehingga peserta yang datang pun lebih banyak. "Fokus tahun ini dengan tahun sebelumnya juga berbeda," terang Faishal. Jika tahun lalu fokus untuk menggelar kejuaraan bagi peserta luar kampus, maka tahun ini lebih difokuskan pada pengembangan atlet ITS melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo.
Kemudian, sebanyak 16 peserta tercatat telah mengikuti gelaran Pomits 2015 Cabor Taekwondo. Dari jumlah itu, 12 diantarnya adalah peserta putra dan sisanya putri. Sedangkan sebanyak 13 dari total peserta tersebut juga merupakan anggota UKM Taekwondo, sisanya non UKM. "Untuk biaya pendaftaran lombanya sebesar Rp 25 ribu," Jelas Faishal.
Ke 16 peserta tersebut selanjutnya akan diambil enam pemenang sebagai juara pertama hingga ketiga untuk masing-masing kategori putra dan putri. Para juara berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta, sertifikat dari Lembaga Minat Bakat (LMB) ITS, serta medali dari UKM Taekwondo.
Sementara itu, ditemui secara bersamaan, Rangga Evalga ketua UKM Taekwondo ITS mengungkapkan bahwa para pemenang cabor Taekwondo di Pomits akan diarahkan sebagai delegasi atlet kampus. Artinya, mereka secara otomatis akan mewakili ITS di Kejuaraan Daerah Jawa Timur (Kejurda Jatim) pada Juni mendatang. "Selang menuju bulan itu, rencananya ITS juga akan mengadakan pertandingan terbuka Taekwondo se-Surabaya," ungkap Rangga.
Lebih jauh, untuk teknis pertandingan Pomits kali ini adalah memakai sistem terbuka dengan tidak mengklasifikasikan peserta secara kelas berat badan maupun tingkatan sabuk. Akibatnya, peluang untuk menang jadi lebih besar.
Dari sistem penjurian, yakni dilakukan manual oleh tiga juri pinggir (penilai) sebagai pencatat poin dan juri tengah sebagai penentu kemenangan melalui akumulasi jumlah poinnya. Untuk perolehan poinnya, terdiri dari satu poin apabila tendangan mengenai perut, dua poin jika tendangan dilakukan dengan gerakan berputar. Tiga poin jika tendangan mengenai kepala lawan dan tambahan satu poin apabila tendangan tersebut dilakukan dengan berputar.
Enggartyasto Haryoyudhanto, salah seorang peserta Pomits Cabor Taekwondo turut mengomentari penyelenggaraan Pomits tahun ini. Diakuinya bahwa ajang tahun ini memang lebih siap, baik dari segi panitia maupun fasilitas yang disediakan. "Fasilitasnya lebih lengkap," tutur Enggar. Pemenang juara dua pada Pomits sebelumnya itu mengaku gugur pada babak penyisihan. "Sudah jarang latihan, terus juga lawan-lawannya lebih terlatih dan berpengalaman," dalih mahasiswa Teknik Kelautan 2012 tersebut.
Terakhir, baik Rangga dan Faishal sama-sama menyampaikan harapannya terkait gelaran Pomits kali ini. "Untuk peserta, semoga ajang ini bisa meningkatkan semangat baik bertanding maupun latihan," ucap Rangga. Menurutnya para pemenang diwajibkan untuk berkontribusi secara konsekuen baik untuk UKM Taekwondo maupun kejuaraan di luar ITS.
Sedangkan, menurut Faishal, kompetisi ini diharapkan juga semakin mengeratkan hubungan antara peserta dengan pelatih. "Bagi panitia, Pomits kali ini adalah sebagai pembelajaran pada event berikutnya di akhir Juni mendatang," tambah Faishal. (dza/akh)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi