ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
16 Maret 2015, 17:03

LPPM ITS Ajarkan Kromatografi Pada Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seperti diketahui, Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan distribusi dari komponen suatu campuran. Pemisahan tersebut dapat dilakukan baik dalam campuran fase diam maupun bergerak.

Dijelaskan oleh Didik, teknik pemisahan ini digunakan untuk memisahkan senyawa  berdasarkan intensitas dan konsentrasi senyawa pada  kolom. Senyawa tersebut akan dikumpulkan berdasarkan kelompoknya dan akan dikeluarkan secara berkelompok. "Senyawa yang suka dengan kolom tersebut adalah senyawa yang paling lama keluar,” terangnya.

Pemisahan senyawa dalam suatu sampel sendiri dapat dilakukan dengan  berbagai cara. Seperti gas, liquid, dan kolom kromatografi. Lebih lanjut, keunggulan gas kromatografi adalah lebih murah sehingga tidak boros, lebih cepat, sederhana, dan hanya membutuhkan sampel dalam jumlah sedikit.

Lalu, penggunaan teknik yang berbeda tersebut dilakukan berdasarkan sampel ataupun kebutuhan praktikan. "Contohnya, gas kromatografi digunakan untuk memisahkan senyawa organik dalam analisis gas Liquefied Petroleum Gas (LPG), sedangkan liquid kromatografi digunakan dalam analisis kandungan minyak," terang Didik.

Dalam Public Training tersebut, selain pemberian materi, peserta juga diarahkan untuk melakukan praktik menggunakan alat gas kromatografi. Dalam praktik tersebut peserta menggunakan dua alat gas kromatografi dan menggunakan sampel berupa udara bebas dan gas karbon dioksida.

Pun demikian, Didik berharap setiap peserta dapat betul-betul mengerti cara pemisahan komponen pada sampel yang akan digunakan. "Dengan pemisahan yang tepat, peserta dapat mengetahui komponen apa yang digunakan pada sampel mereka," ungkap Didik.

Menurutnya, kesalahan yang sering terjadi adalah kandungan sampel yang dilaporkan mahasiswa tidak tepat. Sehingga dalam pelaksanaan analisis sampel, kolom gas kromatografi menjadi macet karena terdapat komponen gas yang tidak dapat keluar. "Hal tersebut membuat kolom pada gas kromatografi rusak, sementara peralatan tersebut bernilai puluhan juta rupiah," tambahnya. (ven/man)

Berita Terkait