Grha ITS tak hentinya menjadi saksi kelulusan bagi ribuan mahasiswa ITS setiap tahunnya. Tak terkecuali tahun 2015. Di semester ganjil ini, Wisuda ke-111 digelar dengan semarak prestasi yang diraih oleh para wisudawannya. Tak kurang dari 186 mahasiswa lulus dengan pujian. Sedangkan fakultas peraih cumlaude terbanyak dipegang oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) dengan total 72 wisudawan. Pun secara keseluruhan FTI menduduki jumlah wisudawan terbanyak pada Wisuda ke-111 ini.
Keempat fakultas lain menyusul dengan jumlah wisudawan cumlaude sebanyak 48 orang untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Teknologi Informasi (FTIf) dengan 31 wisudawan, serta masing-masing 20 dan delapan wisudawan untuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Sedang selebihnya adalah mahasiswa Politeknik dan Magister Manajemen Teknologi masing-masing sebanyak satu dan tujuh wisudawan.
Secara keseluruhan jumlah mahasiswa yang diwisuda pada semester ganjil tahun ini lebih banyak dari wisuda ke-109 lalu yakni sebanyak 1279 wisudawan. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada wisuda kali ini adalah Hartati, mahasiswa program doktor (S3) dengan IPK sebesar 4,0. Walaupun begitu, Hartati tak memeroleh predikat cumlaude pasalnya ia menempuh program studi selama tujuh semester. "Coba kalau enam semester pasti sudah termasuk cumlaude," terang Drs Tri Budi Utama M S M, kepala Biro Akedemik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan (BAKP) ITS.
Meraih IPK tertinggi sekaligus lulus dengan pujian atau cumlaude juga dirasakan oleh wisudawan program magister, sarjana, dan diploma. Adalah Radiaprima Kartika Wijaya, mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang memeroleh IPK tertinggi untuk program magister (S2) dengan IPK sebesar 3,96. Sedangkan untuk Magister Manajemen Teknologi, IPK tertinggi sebesar 3,97 diraih oleh Sanggam Patar Parlindungan Lumban Gaol.
Program sarjana (S1) pun memeiliki mahasiswa berprestasi dengan perolehan IPK sebesar 3,91. Adalah Zamroji Harianto mahasiswa jurusan Matematika pemilik IPK tertinggi serta lulus dengan pujian tersebut. Program diploma D3 dan D4 pun memiliki perolehan IPK tertinggi masing-masing sebesar 3,46 dan 3,42. Meski tak berpredikat cumlaude Widi Cahyo Wijaya dan Barry Septian Pradana adalah mahasiswa dengan IPK terbaik pada program studi tersebut.
Mengenai jumlah wisudawan yang tidak hadir, besarnya pun tak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan acara Wisuda ke-111 ini. "Jumlahnya tak mencapai 50 orang," terang Tri Budi. Menurutnya sejauh ini alasan tidak hadirnya wisudawan adalah keberadaan mereka yang di luar kota Surabaya dikarenakan beberapa kondisi atau urusan tertentu. Ketidakhadiran wisudawan tersebut mengakibatkan ijazah mereka ditahan sementara oleh pihak BAKP.
Tri Budi menjelaskan beberapa alasan lain yang mengakibatkan penahanan ijazah. "Alasan penahanan ijazah sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni karena belum mengembalikan buku pustaka, masalah dengan bagian keuangan, masalah dengan jurusan, atau dengan laboratorium terkait," jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan pengembalian buku pustaka adalah urusan yang harus diselesaikan dengan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Perpustakaan. Masalah dengan jurusan dapat berupa belum terpenuhinya pengumpulan paper. (dza/ady)