ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
07 Maret 2015, 16:03

IO Bagi Tips Etika Dalam Berdiskusi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Menurut Maria Anityasari ST ME PhD, etika dalam berdiskusi sangat penting bagi kelancaran negosiasi.  Hal ini disebabkan etika  mampu mengurangi gesekan budaya dengan rekan dari luar negeri dengan latar belakang budaya yang berbeda. Meskipun seseorang sangat cemerlang, orang hanya akan menilai dari cara seseorang tersebut berbicara. ”Pertama, kita harus membuat orang lain mau mendengar apa yang akan kita bicarakan,” ungkap dosen Jurusan Teknik Industri ini.

Sebelum diskusi, Maria mengungkapkan ada beberapa hal penting yang harus kita lakukan. Pertama yaitu memahami benar hal yang akan kita diskusikan. Untuk itulah mahasiswa harus banyak belajar dan membaca tentang topik dikusi, agar tidak tertinggal dengan peserta lain.

Saat diskusi berlangsung, tetap tenang dan mendengarkan dengan seksama hal yang bicarakan oleh orang lain. Maria menginstruksikan untuk membuat banyak kontak dengan orang yang sedang berbicara. ”Pandang mereka, dengarkan, mengangguk saat setuju. Tunjukkan bahwa kita memperhatikan apa yang dia katakan,” ujarnya.

Begitu pula ketika sedang berbicara. Postur badan dan berbicara harus dijaga serta tetap percaya diri. Masyarakat luar negeri yang lebih profesional seperti di Singapura akan kehilangan ketertarikan apabila kita terlihat tidak percaya diri. Maria mengungkapkan kita harus pandai menggunakan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti. ”Dan tentu saja bahasa kita harus sopan,” ingatnya.

Tak lupa, orang lain pun harus diberikan kesempatan untuk berbicara. ”Bila suasana diskusi mulai canggung karena tidak ada yang menjawab, kita harus berani menginisiasi agar suasana diskusi cair kembali,” terang Maria.

Seperti diskusi pada umumnya, saat tidak setuju dengan pendapat seseorang tetap dapat disampaikan. Namun, Maria menekankan untuk mengungkapkannya harus sopan dan memiliki data yang jelas. ”Hal itu juga akan menaikan nilai kita di mata orang luar,” ungkap dosen yang pernah mengajar di Australia ini.

Di akhir diskusi, kesopan tetap harus dijaga. Misalnya, keluar dan memberikan ucapan terima kasih kepada pemimpin diskusi serta menjabat tangan peserta lainnya.

”Jangan banyak mengucapkan maaf!” serunya tegas. Maria mengungkapkan masyarakat Indonesia cenderung banyak meminta maaf untuk kesopanan. Dalam masyarakat global, terlalu banyak meminta maaf malah membuat ungkapan tersebut tidak berarti. Karena itu sebaiknya meminimalisir kata maaf.

Menurutnya, diskusi merupakan hal yang penting untuk menentukan nilai dari seseorang. Dalam diskusi, seseorang bisa melihat kepribadian dan kecerdasan lewat caranya berbicara. Untuk itulah, pengetahuan tentang tata cara berdiskusi sangat penting. ”Karena cara kita berbicara menunjukkan siapa kita sebenarnya,” pungkasnya. (gol/sha)

Berita Terkait