Menurut Emma, disertasi yang ia lakukan berawal dari ide mencari sisi positif dari limbah kulit udang yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Setelah melalui beberapa tahapan riset, distilasi hasil ekstrak limbah kulit udang yang ia lakukan ternyata dapat menghasilkan turunan kitosan. Turunan kitosan ini menjadi embrio pembuatan bahan utama obat-obatan pada tahap pengembangan selanjutnya.
Untuk memperoleh turunan kitosan, Emma pun menggunakan dua proses penguraian yakni proses sonikasi dan hidrotermal. Proses sonikasi merupakan pemutusan rantai kitosan dengan menggunakan gelombang bunyi. Sedangkan proses hidrotermal merupakan proses sintesa kulit udang dengan menggunakan media air bersuhu tinggi.
Hasil dari beberapa proses tersebut berupa zat glukosamin yang dapat digunakan sebagai komposisi utama pembuatan obat radang sendi. Selain itu, proses ini juga menghasilkan zat oligomer dengan derajat polimerisasi terentu untuk obat anti tumor. ”Zat yang dihasilkan ini sebagai komposisi utama obat-obatan yang berperan sebagai zat aktifnya,” jelas Ibu dari dua anak ini.
Di samping itu, Emma mengakui sempat mengalami beberapa kendala saat mengerjakan disertasi ini. Salah satunya, ketika memasuki tahap analisa. "Terbatasnya fasilitas di sini membuat penelitian saya sedikit terhambat. Untungnya, berkat bantuan relasi di Jepang, saya dapat melanjutkan penelitian dengan mengirimkan sampelnya ke sana," jelasnya.
Meskipun sukses meraih gelar doktor, Emma tak berencana untuk menghentikan penelitiannya. Bahkan, ia berniat untuk mengembangkan riset ini ke arah komersialisasi. Namun, Emma pun sadar bahwa jalan untuk menuju ke sana tidaklah mudah. "Pengembangan ke arah komersialisasi masih jauh dan butuh pengembangan lebih lanjut," tuturnya kepada ITS Online.
Ia pun berpesan, agar para peneliti tidak cepat putus asa ketika menghadapi berbagai kendala. Sebab, setiap permasalahan yang menghambat proses riset, pasti akan selalu ada solusinya. ”Seperti yang saya alami, keterbatasan alat tak menjadi penghambat untuk menyelesaikan penelitian ini,” tutupnya. (van/ali)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi