Sebagai pembicara pertama, hadir Sinta Yudisia, sosok muslimah yang memiliki profesi sebagai guru sekaligus penulis. Ia menekankan bahwa muslimah harus bisa memposisikan diri dalam arus modernisasi dan westernisasi. "Seorang muslimah harus bisa mengikuti perkembangan zaman, namun juga tetap menjaga nilai-nilai agama dan budaya Indonesia dalam kehidupannya," tutur Sinta.
Sinta meyakini, di balik figur orang hebat, pasti terdapat wanita hebat pula. "Di balik kehebatan BJ Habibie, ada Ainun. Pun juga Soekarno yang selalu didampingi Fatmawati. Ini menunjukkan peran penting seorang wanita,” ungkap Sinta. Ketua umum Forum Lingkar Pena (FLP) Indonesia ini menambahkan, seorang muslimah juga harus memiliki karakter dan keterampilan yang mumpuni. Hal itu harus dipupuk sejak dini.
Tsani Liziah, da’i sekaligus motivator muda Indonesia, juga membagi ilmunya. Mengangkat judul Menata Hati Meraih Prestasi, Tsani memberikan tips-tips penting untuk menjadi muslimah yang bisa selalu berkarya. "Pertama, kenali potensi dan peran diri kita. Hal-hal positif dalam diri itulah yang harus kita kembangkan," ujar Tsani.
Menurutnya, untuk menjadi muslimah berprestasi, langkah awalnya adalah membentuk kebiasaan baik. "Umumnya, jika kita mengagumi seseorang, kita hanya sekadar kagum, tanpa mengulik kebiasaan positif yang menjadikannya seperti itu, " ungkap International Muslimah Icon ini. Untuk mengimbangi kebiasaan positif, perlu juga memperbanyak energi spiritual. Hal ini penting untuk mendapatkan ridho Allah SWT dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Hal yang tak kalah penting adalah mental pejuang yang harus ditanamkan pada diri seorang muslimah. "Tidak ada kenikmatan tanpa kepayahan. Mau tidak mau, harus berjuang dulu untuk mencapai sukses," jelas Tsani. Lulusan Jurusan Sastra Arab ini menambahkan, pencapaian dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan, karena hal itu membentuk pola pikir dan perbuatan seseorang.
Di akhir, Ratna Tiara Kurnia Astari, ketua pelaksana kegiatan, berharap salah satu rangkaian gelaran Gebyar Manarul Ilmi (GMAIL) ini membawa pengaruh positif bagi para peserta. "Ilmu yang didapat semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, supaya lebih banyak lagi muslimah yang luar biasa di era sekarang," pungkas mahasiswi Jurusan Arsitektur ini. (ayi/ali)