Wanita yang akrab disapa Eni tersebut membawakan disertasi yang berjudul Alokasi Energi dan Kuantisasi Sistem Estimasi Terdistribusi untuk Jaringan Sensor Nirkabel (JSN). "Disertasi saya lebih meneliti ke penurunan matematikanya," ujarnya. Dalam masalah optimasi energi, maka yang dilihat pertama kali oleh seseorang adalah letak permasalahannya. Masalah yang ada selanjutnya di ubah dalam bentuk permasalahan yang diubah ke arah yang lebih matematis. Setelah itu dibuat juga batasan-batasan dalam meneliti disertasi tersebut.
Tak berhenti sampai disitu, dirinya pun menyelesaikan masalah yang ada dengan metode penyelesaian linier. "Intinya meneliti pengelolaan sinyal pada JSN untuk mengoptimalkan energi yang tersedia," tuturnya.
Tantangan utama dari JSN sendiri adalah energi dan juga bandwidth. Bandwidt merupakan besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. "Jadi saya harus mencari cara mengoptimalkan energi dan bandwidth dengan mengambil metode pengolahan sinyal yang tepat," tambah wanita yang memiliki empat anak tersebut. Energi ini sendiri berasal dari sensor yang membutuhkan baterai yang biasa digunakan untuk mengoperasikan jam dinding.
"Katakanlah bila sensor yang memakai sebuah baterai berukuran 5 volt disebar di daerah pegunungan, maka kalau mau ganti baterai pun akan susah," ucapnya. Sehingga dalam hal ini ia pun berusaha membuat daya hidup baterai bisa bertahan lama. Sehingga energi tidak boros dan jaringan pun mempunyai masa kerja yang cukup panjang.
Aplikasi dari disertasi ini sendiri bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. "Seperti untuk deteksi dini kebakaran, gunung meletus, bahaya banjir, tsunami dan yang lainnya," kata wanita berkacamata itu. Nantinya bila sensor sudah dipasang pada satu tempat yang berpotensi menimbulkan bencana, maka ia akan mengirimkan sinyal tertentu ke pusat pengolahan data.
Rencananya, aplikasi dari disertasi tersebut juga akan disebar ke masyarakat sebagai peringatan dini akan adanya bencana. Peringatan ini sendiri bisa disebarkan secara luas lewat jaringan internet. "Dengan bantuan teknologi yang ada maka penyampaian peringatan pun akan lebih cepat," terangnya. (hil/guh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan