ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
26 Februari 2015, 06:02

ITS Perkuat Interaksi Dengan Dunia Industri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD menjelaskan latar belakang diadakannya seminar antara lain adalah agar dapat menambah jumlah peneliti di bidang pengabdian masyarakat. "Hingga tahun 2014, jumlah team leader dosen hanya 70 orang. Jumlah tersebut tidak sampai 10% dari jumlah keseluruhan dosen yang mencapai dua ribuan," ujar Saut.

Saut menjelaskan dengan jumlah dosen tersebut seharusnya dapat menghasilkan team leader lebih dari sepuluh persen. "Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya seminar ini team leader bertambah sedikitnya seratus orang pada tahun 2015 ini," ujar Saud.

Selain itu, ia mengungkapkan seminar ini juga berpotensi meningkatkan interaksi antara ITS dengan dunia industri melalui problematika yang ada. "Industri tidak tahu universitas bisanya apa atau apa bisa menangani proyek-proyek yang ada, sedangkan universitas mempertanyakan persoalan keberadaan industri itu sendiri," ujar Prof Dr Ir Djatmiko Ichsani, MEng, salah satu keynote speaker dalam seminar ini.

Djatmiko menjelaskan solusi atas dua permasalahan tersebut, yaitu aktif membangun kerja sama antar kedua pihak tersebut. "Jika industri menyerahkan proyeknya ke kita, kita jangan bilang tidak bisa. ITS memiliki banyak dosen dan relasi dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda, komunikasikan saja dengan berbagai link tersebut," ujar Djatmiko. Karena itu, Djatmiko menyarankan kepada setiap peserta seminar untuk lebih sering menjalin komunikasi antara teman atau alumni di industri atau instansi lainnya.

Pun demikian, Djatmiko juga meyakini bahwa mahasiswa merupakan agen penting dalam menangani sebuah proyek. Dirinya menjelaskan potensi mahasiswa adalah bila sudah lulus akan masuk ke dunia industri dimana nantinya akan memegang sebuah jabatan penting di  dalamnya. "Kita para dosen tidak akan berjalan mulus jika tanpa mahasiswa, mahasiswa juga butuh kita untuk menambah pengalaman," paparnya.

Sehingga, bisa dikatakan dosen berperan penting untuk memberikan contoh-contoh. Semisal ketika muncul persoalan riil di industri yang pernah diselesaikan, mengawal proposal yang diajukan dan mengerjakan proyek secara profesional, tepat waktu, dan bukan karena asas ‘pertemanan’. "Bagaimanapun proyeknya, kerjakan semaksimal mungkin dan secara profesional. Jika tidak, industri tersebut enggan menjalin kerja sama lagi dengan ITS," ujar Djatmiko.

Lebih lanjut, nantinya sebagian dari hasil kerja tersebut akan dikontribusikan kepada mahasiswa. "Oleh karena itu, kenapa SPP kalian masih murah dibandingkan dengan universitas-universitas lain itu tak lain karena dana hasil kerja sama antara universitas dan industri juga bantuan dana dari pemerintah," ujar Saud. Tak ayal, Saud juga menyarankan kepada setiap team leader yang menangani proyek untuk tidak mengejar uang saja. Menurutnya, tujuan utamanya adalah mengaplikasikan ilmunya serta memberi warna ke masyarakat. (oti/man)

Berita Terkait