ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Februari 2015, 13:02

KKP Tantang ITS Kembangkan Pulau Terluar Lainnya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ir Rido M Batubara, Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil KPP menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 13466 pulau kecil. Namun, hanya 1667 atau sekitar 12,37 % dari jumlah total pulau kecil itu yang berpenghuni. Belum lagi di pulau-pulau kecil Indonesia terluar yang berjumlah 92 pulau. Dari 92 pulau terluar itu, baru 31 pulau yang berpenghuni. Oleh karena itu, Rido pun menantang ITS untuk bekerjasama.

Penawaran pertama, Rido mencoba merekrut fresh graduate ITS untuk menjadi sukarelawan. Rencananya, sukarelawan tersebut nantinya akan ditempatkan di salah satu dari ke-31 pulau yang sudah berpenghuni. Menariknya, sukarelawan tersebut sudah tak perlu bingung memikirkan masalah biaya hidup. Sebab mereka akan dibiayai secara penuh, sekitar sepuluh juta rupiah setiap bulan akan digelontorkan agar fresh graduate tersebut mampu menularkan semangat hidup dan membangun masyarakat bersama-sama.

Rido juga menantang ITS dan Hochschule Wismar (HSW) untuk membuat dua konsep rancang bangunan yang ramah lingkungan dan cocok diterapkan di pulau terluar. Bangunan tersebut akan digunakan sebagai tempat tinggal dan juga ruang serbaguna untuk proses pendampingan masyarakat.

Tak hanya itu, jika penawaran sebelumnya lebih bersifat individual, penawaran kali ini langsung di tujukan pada ITS. Dalam penawaran ini pihaknya ingin bekerja sama dengan ITS dalam segi pendidikan. Pihaknya telah kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Bupati Alor untuk melaksanakan sebuah program yang memungkinkan putra-putri daerahnya kuliah di UGM.

Terdapat 15 mahasiswa yang empat diantaranya menempuh bidang kedokteran tingkat spesialis. Setelah mereka lulus, mereka berkewajiban untuk kembali ke daerah asalnya untuk mengabdikan ilmunya. "Saya pikir inilah bentuk kerja sama sesungguhnya," imbuhnya.

Rodi tak main-main dalam tawaran selanjutnya. Ia mengatakan bahwa ada dana anggaran sebesar 40 juta rupiah untuk mahasiswa yang ingin melaksanakan Praktek Kerja lapangan di Pulau Poteran. "Jika ada teman-teman dari ITS yang bisa membuat alat produksi Moringa menjadi bahan olahan yang memiliki harga jual lebih tinggi, kami akan fasilitasi dengan ini," ajak Rodi.

Tak berhenti di situ, tahun ini, imbuh Rido, mereka juga memiliki anggaran dana dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 150 milyar rupiah yang akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya. Kami juga ada kurang lebih 20 milyar rupiah yang rencananya akan digunakan untuk membangun dermaga apung di Maratua. "Kami berharap ITS dapat bergabung dalam hal ini," ungkapnya.

Dr Ing Setyo Nugroho, Koordinator Tim SIDI ITS tak ingin menanggapi hal ini dengan gegabah. Meski terlihat menggiurkan, menurutnya SIDI harus bisa fokus untuk menyelesaikan program ini terlebih dahulu dengan matang. "Risetnya tidak boleh gegabah. Jadi harus cermat," tutup Wakil Dekan Fakultas Teknologi kelautan ini. (ao/fin)

Berita Terkait