ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
22 Februari 2015, 20:02

HMTF Peduli Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Mohammad Fanis, penanggung jawab pengabdian masyarakat bidang aplikasi teknologi HMTF mengatakan, kunjungan yang dilakukan kemarin merupakan kali keempat. Setelah terjalin kerjasama antara Lab Rekayasa Energi HMTF ITS dengan yayasan tersebut. Alhasil, kunjungan pun mulai dilakukan.

Kerjasama ini, tambahnya, merupakan sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui teknologi tepat guna. "Ada banyak aplikasi teknologi, namun yang kita pilih adalah biogas," ucap Fanis.

Pemilihan biogas pun bukan tanpa alasan. Dikatakan Fanis, warga di sekitar yayasan memiliki ternak sapi yang cukup banyak yang jumlahnya berkisar 32 ekor. "Dengan jumlah sapi sebanyak itu, akibatnya sungai jadi tercemar karena kotorannya dibuang ke sungai," paparnya.

Alhasil, kondisi ini membuat Fanis dan kawan-kawan membuat terobosan. Ia menggunakan kotoran sapi tersebut sebagai bahan bakar biogas yang ramah lingkugan.

Selain pembuatan alat biogas hasil dari kotoran sapi milik warga, yayasan yang diasuh oleh Dulyakin ini juga telah mendapatkan hibah enam ekor sapi oleh Gubernur Jawa Timur. "Iya, kemarin kita ajarkan bagaimana cara membuat proposal, setelahnya mereka yang pro-aktif mengajukan," jelas Fanis. Alat biogas ini pun direncanakan akan rampung pada akhir Maret 2015 yang selanjutnya akan diuji coba terlebih dahulu selama satu bulan.

Mengisi Kekosongan
Sejak kunjungan pertama pada November tahun lalu, Departemen Sosial Masyarakat HMTF pun rutin melakukan visitasi sampai proses pembuatan alat biogas selesai. Seperti halnya dengan menampilkan dongeng dari Komunitas Future Leader Anti Corruption (FLAC) teruntuk anak-anak penghuni yayasan yang masih duduk di bangku sekolah dasar. "Lewat dongeng mereka akan paham bagaimana sikap anti korupsi," katanya saat ditemui ITS Online.
Pun mereka yang berstatus pelajar sekolah menengah dan mahasiswa. Mereka diberikan motivasi dalam menghadapi kehidupan di bangku perkuliahan. Ini dilakukan dengan harapan mereka akan tumbuh menjadi orang besar yang membawa perubahan. Bahkan berdasarkan data yang di HMTF terdapat satu penghuni yayasan yang berstatus sebagai mahasiswa pascasarjana di ITS.

Kedepannya, jika alat biogas tersebut berhasil akan ada ekspansi ke yayasan lain untuk diaplikasikan alatnya. Lebih lanjut, Fanis mengatakan, proposal pengajuan dana kepada instansi pemerintahan dan swasta juga sudah disiapkan jikalau nanti alat ini siap digunakan di tempat lain dan kekurangan dana. "Semoga saja semua seperti yang diharapkan," tutup Fanis. (owi/ady)

Berita Terkait