ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
22 Februari 2015, 16:02

Aksi di Bungkul, Tuai Banyak Pendukung

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Aksi yang mendasari gerakan moral tanpa kekerasan ini, mendapatkan komentar beragam dari masyarakat. Salah satunya dari komunitas sepeda ontel bambu runcing Surabaya. Suprapto salah satu personel dari komunitas tersebut mendukung perdamaian KPK dan Polri di Indonesia. "Institusi penegak hukum semuanya harus jalan sama-sama demi negara, yang namanya salah harus dibuktikan, yang makan uang negara kita pidanakan, sangsi harus tegas. Yang berbelok mari sama-sama kita luruskan, jangan sampai ada penyalah gunaan hukum disini, bisa-bisa anak cucu kita jadi koruptor nantinya," ujar beliau.
Selain itu, Agus Mualif, pengunjung CFD juga merasa kagum dengan ITS yang telah menunjukkan kepeduliannya dan mengajak masyarakat untuk peka. Bagi beliau, tak hanya melihat KPK dan Polri beradu tetapi masyarakat terutama kaum politisi harus ikut mendukung. "Bagus ini, ITS menunjukkan kepedulian mereka meskipun agak terlambat, tetapi problem temporal ini akan lebih terbantu. Ini semua proses reformasi yang tidak bisa instan, tak hanya KPK dan Polri, tapi politisi juga, kalau tidak ada dukungan dan punya kepentingan pribadi ya sama saja," ujar Agus,  Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.

Lanjut Agus, kita tidak bisa memihak, karena negara membutuhkan keduanya, Walaupun, KPK berposisi sebagai adhoc, negara juga ingin Polri dan perangkat hukum bersih, transparan dan bekerja seefisien mungkin.

Senada dengan pengunjung lainnya, Helman Kamal Husin, peraih rekor MURI dengan mengelilingi 22 provinsi se-Indonesia. Ia memberikan dukungan yang sama dengan Agus dan Suprapto. Dikatakan Helman, ia ingin agar seluruh warga Jatim minimal mengetahui aksi ini. "Saya jalan kaki, berkeliling selama empat tahun. Agar menarik orang banyak dan membuat sekitar sadar, lebih baik kita gerakkan spanduk ini dan keliling agar semua warga Surabaya tahu dan pemerintah tahu kita peduli dengan penyelamatan penegak hukum dari kriminalisasi," ujar pria asal Semarang.

Mendukung pernyataan Helman, salah satu warga Surabaya lainnya juga mengapresiasi aksi yang diselenggarakan IKA ITS ini. Suroso Asamputro ini kagum dengan gerakan kritis dari ITS. "Saya sangat mendukung aksi ini, mahasiswa ITS harus lebih kritis lagi menyikapi segala hal di negara kita. Gerakan ini bisa menjadi awalan tuntutan kepada pemerintah apalagi di Surabaya jarang ada demo," tutur pegawai swasta ini. (riz/ady)

Berita Terkait