Menindaklanjuti kunjungan perusahaan pada Jumat (20/2), para peserta kembali diuji pemahamannya melalui penugasan pembuatan creative thinking. Creative thinking tersebut berupa gambar, peta konsep, atau presentasi berisi hal-hal yang didapat dari PT. Yamaha Musical Product Indonesia dan PT. Nippon Indosari.
Selanjutnya, para peserta diajak mengenali lima cabang keilmuan Teknik Industri melalui kegiatan running lab. Selama 150 menit, setiap tim mengelilingi lima laboratorium di Jurusan Teknik Industri (JTI) ITS untuk mengerjakan beberapa soal. Uniknya, para peserta dibekali uang untuk membeli beberapa level paket soal. Semakin tinggi levelnya, maka akan semakin mahal harganya, namun semakin tinggi pula poin yang bisa didapatkan. Ada pula pos bonus yang memberikan beberapa soal secara gratis.
"Meskipun capek, tapi seru sekali. Selain menyiapkan materi, harus bisa mengatur strategi dan juga fisik," ujar Rouhun Munajih, salah satu peserta dari Yogyakarta. Tak heran, lima laboratorium di JTI memang tersebar di tiga lantai berbeda. Bahkan, satu laboratorium pun hanya boleh diisi oleh lima tim saja. "Tadi kami sempat turun ke lantai satu. Tapi karena semua laboratorium penuh, harus naik lagi ke lantai tiga, " cerita Rouhun.
Penilaian dari advanced test, creative thinking, dan running lab akhirnya menghasilkan lima tim yang berhak melaju ke babak final. Lima tim tersebut kemudian berkompetisi memperebutkan posisi juara melalui Industrial Mega Games (IMG).
Juara Babak Final
IMG merupakan simulasi proses bisnis pada sebuah pabrik roti, mulai dari pembentukan strategi hingga penjualannya. Para finalis dituntut untuk mengatur strategi untuk membeli bahan baku dan menentukan jumlah produk untuk memenuhi permintaan pasar.
"IMG-nya sangat menantang. Kita seperti dihadapkan pada real life business. Kondisi pasar dan harga bahan bakunya juga bisa berubah sewaktu-waktu, " ujar Bagar Purwa, anggota tim Feeder. Setelah pelaksanaan IMG, para finalis juga diminta untuk mempresentasikan kondisi bisnisnya di depan para dosen.
IMG pun akhirnya menentukan lima tim jawara. Juara pertama dan kedua diperoleh oleh tim First dari SMAN 5 Surabaya dan tim Foursma5 dari SMAN 4 Denpasar. Lain lagi dengan juara tiga yang berhasil disabet oleh tim Feeder dari SMAN 1 Blitar. Adapun juara keempat dan kelima masing-masing diduduki oleh Fichri and The Genks dari SMAN 5 Malang dan Trivia dari SMAN 2 Madiun.
Lebih lanjut, pengumuman juara yang menyatakan tim First sebagai pemenang ternyata mengejutkan M. Nur Ridhwan Muharram. Ia pun mengaku sempat tidak menyangka bisa menjadi juara satu dalam kompetisi tingkat nasional ini. ”Lolos ke babak semifinal saja saya sempat kaget," ujar Ridhwan. Apalagi, lanjutnya, persiapannya dirasa belum matang ditambah dirinya yang hanya mencoba menikmati prosesnya saja.
Lain halnya dengan Norhayati, rekan satu tim Ridhwan. Ia bercerita sempat gagal pada IE Games 9th Edition. Namun, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke JTI ITS setelah lulus SMA membuatnya bertekad memenangkan IE Games 10th Edition. Usahanya pun tak sia-sia, tiket free pass untuk masuk JTI ITS resmi ia dapatkan. "Sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Saya senang sekali," pungkas Norhayati. (ayi/man)