ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
17 Februari 2015, 10:02

Jadi PTN-BH, ITS Pisahkan Aset BMN

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pemisahan aset ini merupakan sebuah wujud kemandirian ITS sebagai PT-BH. Hal itu perlu dilakukan karena ITS memiliki kewenangan otonomi yang luas, terkhusus perihal pengelolaan BMN. Rahmat Waspodo, Kasubbag Inventarisasi dan Penghapusan, mengatakan, penyelenggaraan acara ini tidak semata karena berubahnya status ITS dari PTN-BLU menjadi PTN-BH setelah keluarnya SK pada Oktober tahun lalu. Melainkan, ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas inventaris di lingkup ITS. "Inventarisasi yang ada sekarang, masih belum seperti yang kita diharapkan," ujarnya.

Dengan adanya pemisahan aset, nantinya ITS akan lebih leluasa dalam mengelola. "Jadi tidak harus mengikuti SIMAK BMN, namun tetap akan diawasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu, red)," katanya saat ditemui ITS Online di Gedung Rektorat. Pihak Kemenkeu, lanjutnya, tidak akan lepas kontrol terhadap apa yang dilakukan ITS kedepan. Semua mekanisme yang ada akan dipantau oleh Kemenkeu.

"Ketika ITS belum PTN-BH, kalau mau ada hibah, penghapusan BMN harus melalu proses yang lama karena mekanismenya panjang. Sekarang kita tidak lagi harus bedasarkan persetujuan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, red) Surabaya," jelasnya.

Rahmat mengatakan, semua aset berupa gedung, bangunan, kendaraan dinas, mesin dan lain-lain akan dipisahkan, kecuali aset berupa tanah. Jadi untuk penggunaan, pengelolaan, dan pemanfaatan tanah, ITS masih harus berkoordinasi dan meminta persetujuan KPKNL Surabaya, sebagai pengelola BMN. Hingga kini, ia mengungkapkan bahwa belum ada kegiatan pemisahan yang dilakukan. "Belum ada, masih dalam tahap persiapan," jawabnya.

Ke depannya, output dari acara ini adalah dengan terbitnya SK dari Kemenkeu tentang pemisahan aset sebagai modal awal sebuay PTN-BH. Batas penyelesaian pemisahan ini ditargetkan sudah selesai sebelum Oktober 2016. Rahmat juga berharap agar proses inventarisasi di ITS ini bisa lebih cepat dan akurat. "Syukur-syukur kalau pelaksanaannya bisa lebih cepat," tutupnya. (owi/guh)

Berita Terkait