ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
16 Februari 2015, 18:02

Raih Doktor Lewat Analisa Struktur Kota

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertempat di Ruang Djelantik Arsitektur ITS, perempuan yang akrab disapa Septiana ini mempresentasikan disertasi doktoralnya. Judul yang dipilih dalam disertasi tersebut adalah Struktur Ruang Kota Berkelanjutan Berbasis Distribusi Air Bersih di Kota Malang. Melalui judul tersebut, ia menyampaikan bahwa pertambahan penduduk dan urbanisasi di Kota Malang lambat laun semakin tinggi.

Septiana menjelaskan bahwa pertambahan penduduk tersebut akhirnya turut menyebabkan pemekaran kota. Hal tersebut pun berbanding lurus dengan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kota tersebut. "Pembangunan infrastruktur sangat mempengaruhi laju tersebut, bahkan bisa menjadi pembanding kesejahteraan daerah satu dengan daerah lainnya," jelas Septiana.

Ia menuturkan bahwa infrastruktur merupakan sebuah penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Seperti sistem penyediaan air bersih, drainase, sanitasi, energi serta transportasi yang membentuk tulang punggung perekonomian wilayah kota tersebut. "Salah satu yang paling penting adalah sistem air bersih," tegas perempuan yang memakai kerudung merah muda ini.

Tak ayal, prasarana dan infrastruktur air bersih mempunyai dampak yang cukup berarti dalam konteks sustainability perkotaan. Contohnya di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang.

Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, kecamatan tersebut memiliki nilai keberlanjutan yang lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Kedungkandang. "Baik itu untuk keberlanjutan struktur ruang kota maupun distribusi air bersihnya," lanjut perempuan yang merupakan dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Brawijaya (UB) tersebut.

Dalam penelitiannya, rumusan teori yang digunakan sebagai pedoman pembangunan berkelanjutan berbasis distribusi air bersih itu dibagi menjadi tiga. Pertama yaitu bagian bangunan dan penggunaan lahan yang dipakai supaya lebih efisien dan efektif. Kedua, hubungan ruang atau indeks konektivitas antar ruang satu dengan ruang lainnya. Dan yang terakhir, tentang infrastruktur atau kepadatan jaringan air bersihnya.

Ia bertekad bisa menyumbangkan hasil penelitiannya pada ilmu teori struktur ruang yang berkelanjutan. ”Misalnya berupa pengkayaan pengetahuan dari pembangunan struktur perancangan kota dan distribusi air bersih,” pungkasnya, lantas mendapat tepuk tangan dari seluruh peserta yang hadir. (akh/sha)

Berita Terkait