ITS News

Senin, 15 Desember 2025
11 Februari 2015, 05:02

Mari Mengenal Teknologi Bio-Sensor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Bambang, ilmu material sangat dibutuhkan dalam perkembangan bio-sensor. Karena itu, ia tak heran bila para peserta merespon hajat ini secara positif. Dikatakan Bambang, bio-sensor dikembangkan karena kebutuhan akan perkembangan teknologi di bidang medis.

Lebih lanjut, ia meyakini bahwa teknologi bio-sensor dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit secara cepat dan tepat. Seperti uji kolesterol, demam berdarah, tipus, dan lain lain. "Tanpa tes ini, dokter nampaknya seperti orang bodoh," terang Dekan Fakultas Farmasi Universitas Negeri Jember tersebut.

Pun aplikasi bio-sensor dalam kehidupan sehari hari sangat beragam. Seperti nano needle. Jarum suntik yang didesain sangat kecil, bahkan lebih kecil dari pori-pori manusia, membuat pasien tidak merasakan sakit ketika sedang menjalani suntikan. "Ide pembuatan suntik tersebut berdasarkan jarum  pengisap darah yang dimiliki oleh nyamuk," aku Bambang.

Juga, aplikasinya pada smart pad dan smart pact. Dengan menggunakan smart pad, seorang dokter mampu mengetahui kemungkinan wanita mengalami kanker serviks dengan lebih mudah ketika sensor tersebut ditempelkan di bagian tertentu. Sama halnya dengan smart pact  atau yang biasa disebut sebagai koyo pintar, pengguna mampu mengetahui kadar ph, klorida, maupun asam laktat dalam tubuh. ”Kedua benda tersebut menggunakan prinsip perubahan warna,” ungkapnya.

Tak hanya penggunaan dalam bidang  medis, Bambang juga menjelaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari hari. Dengan menggunakan smart packaging, pembeli makanan mampu menilai isi bungkus makanan tersebut sudah kadaluarsa ataupun tidak. ”Sama halnya dengan sensor yang digunakan untuk menilai kesegaran buah buahan, udang, dan ikan juga menggunakan konsep perubahan warna,” tambahnya.

Masih dalam aplikasi bio-sensor, Bambang juga menjelaskan keterkaitannya teknik  material melalui penggunaan chromic materials. Dengan menggunakan material jenis polimer konduktif, ia berpendapat mampu diciptakan sebuah sensor yang mengubah  warna material  sesuai keadaannya.

Juga dengan menggunakan material polimer spyropirate, mampu diciptakan benda yang mampu berubah dengan adanya sensor cahaya maupun sensor temperatur.  "Penggunaan meterial ini biasanya dalam kacamata maupun kaca yang digunakan sebagai dinding maupun pembatas ruangan," papar Bambang. (ven/man)

Berita Terkait