ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Februari 2015, 11:02

Ragam Kompetisi Semarakkan EPW 2015

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tiga acara utama tersebut ialah Indonesian Line Tracer Competition (ILTC) serta babak semifinal Engineering Physics Challenge (EPC) dan Smart Innovation of Writing (SNOW). Ada pula National Optics Seminar (NOS) yang telah sukses diselenggarakan pada Jumat (6/2) lalu.

Seperti diketahui, EPC merupakan perlombaan keilmuan Jurusan Teknik Fisika (JTF) yang diikuti oleh siswa-siswi SMA/sederajat se-Indonesia. Selain untuk mengenalkan keilmuan Teknik Fisika, EPC juga bertujuan untuk lebih mempersiapkan para peserta dalam menghadapi tantangan globalisasi. "Untuk itu, soal yang diujikan beberapa berbahasa Inggris dan lebih banyak tentang aplikasinya, " papar Aloysius Afriandi, ketua pelaksana.

Sedangkan ILTC merupakan kompetisi robotika untuk siswa-siswi SMA/sederajat se-Jawa Timur. Lomba ini dibagi dalam dua kategori, yaitu mikro dan analog. Robot kategori mikro yang dikendalikan oleh program ini diharuskan mengikuti garis dan memadamkan api di arena. ”Terdapat 18 tim peserta dalam kategori ini,” tambahnya.

Sedangkan pada kategori analog yang diikuti oleh 91 tim, robot harus mampu mengikuti jalur hingga ke garis finish. Bisa dikatakan, pada kategori ini lebih mendebarkan hati peserta yang mengikutinya. "Saya tadi sempat khawatir karena robotnya berbalik, tapi akhirnya lega sekali robotnya bisa sampai di garis finish. " ujar Wildan Pratama, salah satu peserta dari MAN 1 Tulungagung. Tak heran, dibantu oleh rekan satu tim dan guru pembimbingnya, Wildan mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk merakit robotnya.

Adalagi Lomba Karya Tulis Ilmiah SNOW yang juga tak kalah menarik. Setelah babak penyisihan, tersisa 10 tim dari kategori siswa SMA/sederajat dan mahasiswa yang berhak memamerkan dan mempresentsikan karyanya di hadapan juri. Karya-karya peserta sendiri mengusung tema green building. "Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini temanya lebih fokus pada manajemen energinya, supaya lebih terkait dengan keilmuan JTF, " jelas Aloysius.

Untuk kategori SMA/sederajat, salah satunya terdapat Heaven Home, kreasi tim dari SMAN 10 Malang. Menurut Erisa Nur Imama, timnya mengintegrasikan konsep desain, manajemen energi, dan pengolahan limbah untuk membuat rumah yang nyaman dan sehat untuk dihuni. Atapnya pun terbuat dari lumpur lapindo dan metallic color serta dindingnya berinsulasi sehingga suhu ruangannya terjaga. Tak hanya itu, ada pula proses penyimpanan energi dari home wind turbin, pressure energy harvester, dan aquarium powered energy yang dapat digunakan ketika listrik mati. "Ada juga smart kitchen waste basket. Jadi, nanti sampah organik bisa langsung diolah menjadi kompos," lanjut Erisa.

Dari kategori mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (UGM) turut unjuk gigi melalui Integrated of Ecofriendly-Energy efficiency Comfortable House (I-EECH). I-EECH menawakan solusi rumah perkotaan yang ramah lingkungan. "Contohnya yaitu penggunaan green roof untuk mengurangi panas. Kami juga menggunakan beton geopolimer, seratus persen tidak menggunakan semen," jelas Ellena Wulandari, salah satu anggota tim. Penggunaan tumbuhan perumpang juga diyakini oleh Ellena dapat mengikat kotoran mikroorganisme dan menghilangkan bau dan warna sehingga dapat mengolah limbah air.

Di akhir, Aloysius juga mengatakan  para pemenang kompetisi-kompetisi tersebut akan langsung diumumkan saat berlangsungnya Engineering Physics Incredible Concert (EPIC), Minggu (8/2). "Selain sebagai penutupan EPW 2015, ini juga salah satu bentuk perayaan ulang tahun emas (Ke-50, red) JTF ITS," pungkas Aloysius. (ayi/man)

Berita Terkait