Polemik keterlambatan pembayaran uang kuliah di lingkup ITS ini sebenarnya sudah dibahas sejak dua hari lalu dengan dipelopori oleh Menteri Kesejahteraan Masyarakat BEM ITS. Para mahasiswa yang terlambat diajak untuk meminta surat permohonan dispensasi bertanda tangan orang tua mereka masing-masing. Hingga berujung pada pertemuan hari ini yang pada akhirnya menghasilkan keputusan perpanjangan tenggat waktu pembayaran. "Iya, batas maksimal (pembayaran, red) besok," tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, mereka yang terlibat persoalan ini diwajibkan untuk menuntaskan kewajiban pembayarannya melalui Bank BNI46. Para mahasiswa pun berbondong-bondong menuju bank BNI46 hingga terbentuk antrian panjang. Dikatakan Faqih, keterlambatan ini merupakan masalah darurat sehingga harus bisa terkordinir di satu akun bank saja. "Kan repot lagi kalau harus minta ke beberapa bank," terang Faqih.
Lebih lanjut, ia menegaskan, kewajiban mahasiswa mengenai pembayaran uang kuliah harus sudah selesai pada (31/1) kemarin. Jikalau tidak harus siap-siap dianggap cuti untuk semester sekarang. Tapi kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak membayar tepat waktu. "SPP/UKT itu nggak boleh nunggak, nanti tercatat sebagai hutang sedang di ITS nggak boleh ada hutang" kata Faqih.
Lebih lanjut, salah seorang mahasiswa, Vita Harmani, mengutarakan alasan keterlambatannya membayar uang kuliah karena gajinya belum turun. Ia mengaku mengalami kesulitan ekonomi, sehingga berakibat molornya jadwal wisudanya. "Iya saya sambil kerja, tapi nggak mau banget cuti, setelah ini tinggal mengajukan skripsi sih," tutur Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi tersebut.
Lain Vita, lain lagi dengan Tiara Bisrina, mahasiswa Jurusan Arsitektur ini mengungkapkan kesulitannya saat hendak membayar UKT. "Tanggal 30 kemarin kan mau bayar, ternyata ATM-nya error gitu," paparnya. Saat mencoba membayar secara tunai, lanjutnya, ia juga mengalami hal yang sama.
Pun demikian, dikatakan Faqih dispensasi ini diberikan bukan dimaksudkan sebagai isyarat bila mahasiswa ITS dapat terus meminta keringanan. Faqih menuturkan ITS menjadi seolah-olah mempersulit mahasiswa padahal justru mahasiswa itu sendiri yang mempersulit sistem. "Tahun depan jika saya masih di WR II, nggak akan ada dispensasi begini lagi," tandasnya. (man)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi