Sertifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan bahwa ITS mampu disetarakan dengan universitas lain di wilayah ASEAN. "Untuk membayar tim penilai saja kita harus mengeluarkan uang sekitar Rp 63 juta (USD 5000, red)," ujar dosen Jurusan Teknik Industri, Dr Ir Moses L Singgih.
Selain itu, institusi yang menjadi anggota AUN juga harus membayar iuran setiap tahunnya. Menurut Moses, hal ini dikarenakan AUN bukanlah lembaga yang bersifat komersial, namun lembaga yang bersifat sukarelawan. "Dengan begitu, segala pendanaan bersumber dari iuran anggotanya sendiri," tegasnya kepada ITS Online.
Iuran yang ditetapkan oleh AUN pun cukup besar. Untuk pelaksanaan akreditasi ini misalnya, ITS harus membayar biaya kantor AUN sekitar Rp 12,5 juta (USD 1000, red) untuk setiap program pendidikan (prodi) yang akan diakreditasi. "ITS memiliki empat jurusan yang akan diakreditasi AUN. Sehingga biaya total untuk kantor AUN adalah sekitar Rp 50,5 juta (USD 4000, red)," katanya.
Tak hanya itu, ITS juga harus membayar development fund AUN sekitar Rp 12,5 juta (USD 1000, red). Jika dijumlahkan seluruhnya, maka jumlah biaya akreditasi yang dikeluarkan ITS berkisar di angka Rp 126 juta (USD 10.000, red). "Bahkan, ITS juga harus membayar biaya pesawat dan akomodasi tim penilai," ujar Moses.
Dengan biaya yang cukup besar inilah, Moses berharap ITS bisa mempersiapkan akreditasi ini dengan baik. "ITS sudah mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah. Dengan persiapan yang baik, maka uang ratusan juta ini tidak akan terbuang percuma," pungkasnya. (pus/man)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,