ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
02 Februari 2015, 22:02

Gelaran CommTECH 2015 Pukau Mahasiswa Asing

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seperti diketahui, modifikasi yang dilakukan panitia menekankan pada frekuensi penyelenggaraan CommTECH yang pada tahun ini digelar sebanyak dua kali dalam satu tahun. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada pencarian peserta yang berasal dari Negara-negara atau benua yang selama ini belum dijangkau oleh gelaran CommTECH sebelumnya.

Pun demikian, dapat dikatakan, kegiatan yang dihelat selama 9 hari sejak Senin (2/2) ini merupakan acara tahunan yang untuk keempat kalinya digelar oleh ITS IO sejak tahun 2012. Dalam pelaksanaannya, acara yang diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan staf ini merupakan perwakilan sepuluh negara berbeda. Yakni Australia, New Zealand, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filiphina, Nepal, China, Irak, dan India.

M Wahyu Islami P.M ST mengatakan program ini digelar dengan tujuan untuk mengenalkan ITS sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia kepada dunia internasional. Lebih lanjut, ia menambahkan ini merupakan salah satu cara ITS untuk menjalin kerjasama dengan beberapa universitas-universitas internasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk ITS dan negara-negara peserta. “Salah satunya adalah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas peserta," ungkapnya.

Pun demikian, gelaran ini kembali mengusung tema Solving Local Problem with Global Knowledge sebagai wujud harapan kepada para peserta agar dapat bersama-sama memberikan pemikirannya mengenai isu global yang terjadi. Selain itu, dalam acara ini turut dibahas isu mengenai permasalahan yang ada di Indonesia dan di beberapa negara peserta CommTECH.

Lebih lanjut, pada gelaran CommTECH kali ini, para peserta dibagi dalam dua kelompok berdasarkan kelas yang telah dipilih. Diantaranya kelompok Suistainable Development in Developing Countries dan Community Based Sanitation in Urban and Rural Areas. Dikatakan Wahyu, pembagian ini dilakukan untuk memberi fokusan kepada peserta mengenai topik yang akan dibahas. "Hasil dari diskusi ini berupa solusi mengenai permasalahan yang ada," jelas Wahyu ketika ditemui ITS Online.

Tak hanya itu, acara ini juga memberikan pengetahuan baru kepada para khususnya mengenai kebudayaan Indonesia. Seperti bahasa Indonesia, tarian tradisional saman, musik tradisional angklung, membatik, dan beberapa permainan tradisional.

Tak ayal, gelaran ini pun menuai sambutan positif dari para peserta. Salah satunya Mark Mathew Savage, mahasiswa asal New Zealand. Menurutnya, acara ini sangat bagus karena tidak hanya membahas mengenai isu global melainkan juga memberikan pengetahuan budaya Indonesia kepada para peserta.

Hal senada diungkapkan oleh Fadi Fajaj, mahasiswa University of Technology Sydney Australia. Ia mengungkapkan acara ini merupakan salah satu acara yang luar biasa karena memberikan pengetahuan mengenai ITS dan Indonesia. ”Selain itu, dalam acara ini pula, kita diajak untuk memberikan ide dan pengetahuan mengenai permasalahan untuk dicarikan solusinya secara bersama-sama,” paparnya. (sho/man)

Berita Terkait