ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
28 Januari 2015, 01:01

Jepang Pamerkan Karya Arsitektur Tanggap Bencana di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pameran yang bertajuk How Did Architects Respon Immediately After 3/11 (The Great East Japan Earthquake) ini diselenggarakan atas kerjasama The Japan Foundation, Konsulat Jepang di Surabaya dan ITS. Mulanya, acara ini diselenggarakan untuk memperingati satu tahun bencana yang menimpa daerah Tohoku itu. ”Sekaligus menunjukkan kepada masyarakat dunia tentang berbagai kreativitas arsitek Jepang dalam merespon bencana,” ujar Drs Noboru Nomura, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya.

ITS sengaja dipilih sebagai lokasi pameran, jelasnya, karena ITS sebagai perguruan tinggi terbaik di wilayah Indonesia timur. Tidak hanya itu, Jepang juga ingin bertukar informasi dengan mahasiswa dan ahli arsitektur di ITS. ”Kalo arsitektur yang bagus ada di ITS, kenapa pilih yang lain?” selorohnya.

Pameran yang digelar di Jurusan Arsitektur ITS itu menampilkan hasil penelitian dan gagasan dari para arsitek Jepang melalui panel yang berisi foto-foto dengan penjelasan tulisan dan gambar. Selain itu, ditampilkan juga prototype model furnitur yang digunakan oleh masyarakat Jepang di lokasi evakuasi bencana pada waktu itu. Model furnitur tersebut diantaranya rumah sementara yang terbuat dari kardus untuk menampung korban bencana dan rumah tahan gempa dari kayu.

Dari sekian yang ditampilkan, rumah sementara dari kardus menuai banyak perhatian dari pengunjung. Wajar saja, saat terjadi bencana tentu membutuhkan proses evakuasi yang cepat. Namun, minimnya ketersediaan penampungan untuk para korban menjadikan proses evakuasi membutuhkan waktu yang lama, sehingga rumah kardus itu menjadi solusi yang tepat dan unik. ”Dengan ini, yang diperlukan hanyalah pengiriman kardus dari pabrik kertas, dan pemasangan hanya beberapa jam sudah beres, singkat,” terang Noboru dengan Bahasa Indonesia yang fasih.

Pameran ini dibuka gratis untuk umum selama 10 hari yang berakhir Kamis (5/2). Selanjutnya, pameran akan dilanjutkan ke Medan dan Jakarta. Noboru berharap, melalui pameran ini para pengunjung mampu memahami lebih dalam bagaimana usaha keras masyarakat Tohoku untuk bangkit dari kesedihan. ”Di sisi lain, kami juga berharap pameran ini mampu menginspirasi para arsitek dan masyarakat umum di masa mendatang,” harap Noboru. (mis/fin)

Berita Terkait