Kerjasama ini dilakukan sebagai salah satu masukan kepada pemerintah terhadap kebijakan yang akan diambil mengenai isu energi nasional. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Inovasi dan Bisnis Ventura (BIBV) ITS, Raja Oloan Saut Gurning ST MSc Phd. Menurutnya, dari kerjasama ini, ITS akan memberikan beberapa solusi dan pandangan terkait masalah tersebut kepada pemerintah. "Solusi dan pandangan yang diberikan ITS dapat dijadikan referensi oleh pemerintah mengenai masalah terkait," jelasnya.
Lebih lanjut, dijelaskan pula peran Wantannas yang merupakan badan pemerintah yang bertugas untuk merumuskan dan merancang kebijakan dan strategi nasional. Selain itu, Wantannas juga bertugas sebagai penasehat presiden mengenai beberapa kebijakan yang akan diambil.
Untuk menjalankan kerjasama ini, lanjutnya, ITS membentuk tim khusus. Nantinya, tim ini akan bertugas mengkaji masalah terkait energi nasional dan potensinya di wilayah Jawa Timur. Tim Khusus tersebut terdiri dari enam pakar ITS dalam bidang energi. Diantaranya adalah Prof Dr Ketut Budha Artana ST MSc, Dr Widya Utama DEA, Prof Dr Eng Ir Prabowo M Eng, Prof Daniel Mohammad Rosyied PhD MRINA, dan Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD.
Nantinya, keenam tim tersebut akan mendiskusikan mengenai permasalahan energi nasional dan potensinya. Selain itu, mereka juga akan memberikan sebuah solusi alternatif kepada pemerintah terkait masalah tersebut.
Diungkapkannya, terdapat beberapa fokusan masalah yang akan dibahas dalam kerjasama ini. Seperti permasalahan pemetaan potensi gas di wilayah Jawa Timur, pengembangan teknologi yang ada, perbedaan supply and demand di setiap daerah, dan permasalah lingkungan sekitar. Selain itu, turut dibahas permasalahan mengenai kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan.
Menurut Saut, proses pengkajian ini juga akan melibatkan mahasiswa dan beberapa pakar lain di ITS. "Ini merupakan salah satu cara agar mahasiswa ITS mengetahui permasalahan negerinya dan dapat turut mencurahkan pemikirannya atas masalah tersebut," jelasnya. Dalam masalah ini pula, ITS juga akan menampung aspirasi dari masyarakat mengenai kebijakan pemerintah terkait masalah energi nasional.
Lebih lanjut, Saut menjelaskan mengenai beberapa strategi yang akan dilakukan ITS. Yakni melalui pengembangan teknologi laut dalam sebagai salah satu potensi sumber gas dalam negeri. Selain itu, ITS juga akan mengembangkan teknologi ramah lingkungan berbasis gas. Bahkan, ITS juga akan melakukan sosialisasi mengenai konversi minyak ke gas kepada masyarakat dan mendata potensi gas yang ada di setiap daerah.
Dari kerjasama ini, banyak manfaat yang didapat oleh ITS. Salah satunya adalah konsep eco green yang di terapkan di kampus perjuangan ini dapat terimplikasi. Selain itu, kerjasama ini merupakan bentuk kontribusi langsung ITS kepada Indonesia.
Di akhir, Saut pun berharap kerjasama ini bukan hanya menjadi sebuah konsep saja. Namun, ada agenda lain yang dilakukan oleh pemerintah sebagai tindak lanjut dari beberapa konsep yang telah diberikan. ”Selain itu, semoga ITS dapat terus dilibatkan oleh pemerintah Indonesia dalam segala kajian mengenai permasalahan yang ada,” tutupnya. (sho/man)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi