Helatan ini menjadi bentuk pelayanan laboratorium dalam mengenalkan instrumen yang dimiliki laboratorium untuk meningkatkan pengetahuan sivitas akademika ITS. Lebih lanjut, gelaran ini pun mampu menyita perhatian peserta baik dari kalangan mahasiswa maupun pelaku industri yang ingin melakukan penelitian.

Dalam pelaksanaannya, peserta diajarkan mengenai cara menganalisa tujuan, cara kerja, komponen, resolusi, dan kedalaman fokus SEM. Dikatakan Didik, tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran topografi maupun morfologi suatu spesimen, bentuk kristalografi, orientasi butir, maupun eksperimen in-situ.

Menurutnya, hasil analisis SEM berbeda dengan hasil analisis menggunakan mikroskop optik. Penggunaan SEM sendiri memberikan gambaran yang lebih jelas dan terpapar dengan lebih teliti. Sehingga, lanjutnya, penganalisa mampu mengetahui komposisi suatu morfologi hasil SEM berupa mapping analisis.

Tak hanya itu, para peserta juga menggunakan alat SEM EVO MA 10 dimana sangat dianjurkan mempersiapkan sampel yang hendak diuji ketika menggunakannya. Pun demikian, sampel yang dipersiapkan mahasiswa cukup beragam. Misalnya saja ada yang menggunakan membran, metal-oxide, karbon, dan film.

Ia mengatakan mahasiswa yang menggunakan alat tersebut kemudian mengamati dan menganalisa spesimen uji pada layar komputer. ”Hasil gambaran uji SEM tersebut terpapar dengan sangat jelas hingga ukuran yang sangat kecil,” jelasnya.

Senada dengan Didik, Indri Meilani  juga berharap pelatihan ini mampu membantu mahasiswa ketika nantinya menggunakan peralatan SEM. Dengan menggunakan peralatan secara baik maka tentu akan menolong peserta ketika membutuhkannya. ”Karena itu, kami pun mempersilahkan para peserta menggunakan alat untuk menganalisis objek atau mengetahui cara pengoperasian alat secara gratis,” tambah salah satu staf LPPM ITS. Jadi, untuk ukuran kemampuan finansial mahasiswa, harga yang ditawarkan jauh lebih murah jika dibandingkan untuk masyarakat  umum. (ven/man)