ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
24 Januari 2015, 18:01

Peneliti Indonesia-Australia Kembangkan Infrastrutur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam AIC sendiri, terdapat empat kelompok bahasan utama yakni, infrastruktur, kesehatan, energi serta pertanian dan produksi makanan. Namun, dalam workshop tersebut khusus membicarakan tentang infrastruktur di Indonesia dan Australia. Pada bidang infrastruktur sendiri terdapat empat bagian penting yakni air, manajemen bencana, transportasi baik di jalan maupun rel kereta, serta perencanaan dan keputusan.

Workshop tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Australia yang  terdiri dari dari Monash University, University of Melbourne, dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO). Tidak hanya itu, workshop ini juga dihadiri oleh beberapa universitas di Indonesia yakni ITS, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Adapun setiap perwakilan dari universitas tersebut berperan sebagai peneliti dibidang infrastruktur.

Berdasarkan keterangan Reza Anggraini, Manajer Indonesia di AIC, penelitian tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antara masyarakat Australia dan Indonesia. Selain itu juga untuk meningkatkan persepsi positif masyarakat Australia terhadap Indonesia dan sebaliknya dan mendekatkan hubungan antara aktor-aktor utama bidang politik, bisnis, pendidikan, atau beberapa komunitas diantara kedua negara. Meningkatkan  kerjasama penelitian antar universitas di Australia dan Indonesia pun juga menjadi salah satu tujuannya.

Dari workshop tersebut diharapkan akan terbentuk agenda penelitian yang disepakati bersama untuk tiga atau empat tahun kedepan. "Peneliti yang hadir dalam workshop ini kemudian akan membuat sebuah rencana proyek besar yang bisa memberikan solusi bersama bagi kedua negara," terang Reza.

Prof Chiu Wing Kong, perwakilan dari Monash University, mengatakan bahwa usai pertemuan tersebut, para peneliti dari australia kembali akan melakukan pertemuan di Melbourne untuk mendiskusikan tentang rencana penelitian yang lebih luas bagi tim setiap bagian infrastruktur.

Menurut Chiu, workshop tersebut merupakan kali pertama para peneliti Australia dan Indonesia bertemu dan berkumpul mengembangkan ide. Kemudian ide-ide tersebut akan dikumpulkan untuk dijadikan program penelitian bilateral. "Rencana penelitian tersebut akan dibiayai penuh oleh AIC dan akan dibuat menjadi rencana pembangunan infrastruktur," ungkapnya.

Selanjutnya, pada Jumat (23/1), para peneliti tersebut akan melakukan kunjungan ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III untuk mendapatkan masukan dan mendengar langsung pembangunan infrastruktur di daerah Jawa Timur sebagai masukan dalam pembuatan agenda penelitian.

Tujuan pertemuan dengan PT. Pelindo tersebut adalah fokus pada pengembangan program penelitian. "Karena tiap bagian penelitian tersebut memiliki banyak penelitian yang terkait dalam infrastruktur, seperti jalanan, rel, intermodalitas, air, serta manajemen bencana," Pungkas Chiu. (ven/fin)

Berita Terkait