Menurut Imran Ibnu Fajri, Presiden BEM ITS periode 2014/2015, raker kali ini dilakukan untuk mempresentasikan dan menetapkan berbagai program kerja (proker) maupun aturan-aturan yang berlaku dalam setiap kementerian. ”Tujuan utama raker kali ini adalah untuk memaparkan seluruh proker dan agenda dari setiap kementerian yang ada dalam kabinet kolaborasi," paparnya.
Selain itu, lanjut Fajri, raker kali ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan pengurus baru dengan kabinet. "Dalam mengawali sebuah organisasi dibutuhkan kebersamaan baik antara staf maupun kabinet, agar visi dan misi yang dibuat dapat tercapai," tambahnya.
Berbeda dengan kepengurusan BEM ITS periode kemarin, kali ini dalam kepengurusan BEM ITS periode 2014/2015 terdapat empat kementerian baru. Diantaranya adalah Kementerian Energi dan Maritim, Kementerian Kaderisasi Bangsa, Kementerian Inovasi Karya, dan Kementerian Aplikasi dan Teknologi.
Tak ayal jika muncul banyak pertanyaan dari beberapa staf baru mengenai tugas dari kementerian tersebut. Salah satunya adalah Eka Kristalia Kuryani, staf baru Kementerian Inovasi Karya (Inka). Menurutnya, pembentukan kementerian Energi dan Maritin dan Kaderisasi Kebangsaan memakan banyak ranah kerja dari Kementerian Kebijakan Publik.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Luar Negri, Intifada Fikri Muhammad memaparkan bahwa pembentukan dua kementerian baru ini untuk memfokuskan ranah kerja masing-masing kementerian. "Kementerian Energi dan Maritim sebenarnya merupakan kementerian yang fokus utamanya adalah membahas isu maupun masalah energi dan maritim," ungkapnya.
Lebih lanjut, mahasiswa asal Surabaya ini memaparkan mengenai beberapa strategi ke depan untuk meningkatkan kualitas dari beberapa kementrian yang ia naungi. Diantaranya, dengan melakukan controlling dalam bentuk diskusi, kajian, press release, dan aksi tekait isu ataupun masalah terkini. Selain itu, ia beserta kementeriannya akan melakukan terobosan baru dalam masalah maritim. "Stategi ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai misi utama," paparnya.
Hal senada diungkapkan oleh Fajri, dalam Kementerian Koordinator Bidang Kolaborator Karya, Kementerian Ristek dibagi menjadi dua kementerian. Diantaranya, Kementerian Inovasi Karya (Inka) dan Kementerian Aplikasi dan Teknologi (Aptek). "Hal ini dilakukan untuk memberi ruang khusus masing-masing kementerian agar sesuai dengan misi dari Kabinet Kolaborasi," tuturnya pada ITS Online.
Berbagi Cerita
Selain membahas seputar proker dan agenda yang akan dibawa selama kepengurusan satu tahun ke depan. Raker kali ini juga menyuguhkan acara lain yaitu internalisasi. Menurut Fajri, acara ini digelar untuk mempererat hubungan seluruh elemen dalam kabinet kolaborasi.
Dalam acara ini, turut mengundang lima pengurus BEM ITS periode 2013/2014. Diantaranya, Mukhlis Ndoyo Said, Maya Mafuzoh, Zainal Rasyid, Rangga Galih Perdana, dan Fahmi Hidayatullah. Mereka hadir untuk berbagi cerita dengan pengurus baru BEM ITS periode 2014/2015.
Sebagai salah satu pembicara Mukhlis Ndoyo Said, presiden BEM ITS periode 2013/2014 memberikan masukan kepada staf dan kabinet yang hadir terkait keberhasilan proker. Menurut mahasiswa yang akrab disapa Mukhlis ini, sebelum memulai menjalankan proker sebaiknya seluruh kabinet khususnya menteri dan sekertaris menteri membuat daftar nilai keberhasilan proker. Hal ini dilakukan agar proker dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Tak tanggung-tanggung acara yang digelar selama satu jam ini menuai banyak tanggapan positif dari beberapa staf baru yang hadir. Salah satunya adalah Nida Amalia, staf Kementerian Inka yang mengaku senang berkesempatan mengikuti acara ini. Dia berharap nantinya BEM ITS di kepengurusan kabinet kolaborasi ini semakin baik. "Semoga dengan adanya acara ini seluruh staf baru dapat meningkatkan kualitas kinerjanya untuk KM ITS yang lebih baik," pungkasnya. (sho/ady)