ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Desember 2014, 11:12

Eko Nurmianto Berikan Pelatihan untuk Masyarakat Pesisir

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Di tangan pria yang  sejak tahun 2000 mulai mendampingi Usaha Kecil Menenggah (UKM) ini, limbah kerang dan pasir pun bisa ia sulap menjadi barang berguna dan berharga jual. Maka tak heran, jika lantas ia berbagi ilmu kepada masyarakat pesisir supaya hasil mereka dapat lebih dikenl dan berdaya jual.
Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak, Jumat (19/12) kemarin. Menurut Eko, Indonesia adalah negara yang memiliki hasil laut berlimpah. Sayang, jika hal itu tidak dimanfaatkan secara menyeluruh meskipun itu hanya limbah. 
Tak seperti pemanfaatan kerang pada umumnya yang banyak dijadikan aksesoris berupa kalung atau gelang kerang, Eko memanfaatkanya lebih. Dimulai dengan bagaiaman cara membuat desin menarik, Eko kemudian mengajari mereka bagaiamana cara menyulap kerang dan pasir menjadi tempat tisu yang menarik. Bahkan ia juga berhasil membuat jam hias yang eye-catching dan pernak pernik bermanfaat yang lain.
Tak hanya membuat produk kerajinan, Eko juga memberikan pelatihan tentang bagaimana cara memasarkannya. Alhasil, metode marketing online pun ia ajarkan kedapa mereka.  ”Sehingga kedepan mereka dapat mentindaklanjuti dan menjul hasil buatannya,”terang alumnus UNSW Sydney Australia dan UTC Perancis itu.

Sumiati salah satu peserta mengaku senang. Ia mengaku,  pelatihan tersebut menambah keterampilannya. "Kedepan, kami berencana untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lestari dengan ketrampilan ini", terang alumni SMKN 1 Pasuruan Jurusan Multi Media tersebut. 

Sepak Terjang Eko
Sejak tahun 2000, Eko mulai mendampingi UKM di seluruh Indonesia. Tujuannya sederhana, yakni mengoptimalkan potensi laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Bukan tanpa sebab ia melakukan hal itu. Eko mengisahkan bahwa ide itu didapatkannya ketika jalan-jalan ke Bali dan bertemu bule. ”Indonesia memilki kekayaan yang unik. Perkonomian Indonesia akan bisa naik jika UKM ‘tersentuh’,” jelasnya menirukkan perkataan bule yang ia temui.
Selepas kejadian itu, Eko pun tergugah dan serius melakukan lokakarya. Dia rajin mengikuti seminar dan mengajukkan proposal riset serta pengabdian masyarakat. Alhasil, bidang riset dan pendampingan pun berhasil ia abdikan. Mulai drari mengolah limbah kerang, pasir, hingga serabut kelapa untuk dijadikan barang bernilai jual. ”Saya lupa berapa banyak tempat di indonesia yang sudah pernah saya kunjungi untuk berbagi,” ujar pria berkacamata yang sempat studi di Perancis ini dengan ramah.

Tak hanya dalam bidang kerajinan, Eko yang penulis buku ‘Ergonomi’ Konsep dasar dan aplikasinya ternyata juga ahli di bidang lain. Melalui kesempatan yang sama, ia juga berhasil menciptakan alat pengasapan ikan dan membuat perahu wisata yang ergonomis untuk masyarakat pesisir. Kemudian ia juga pernah mengajarkan bagaimana cara menggolah jagung dan rumput laut untuk menjadi produk makanan dan minuman yang bervariasi. ”Saya lupa berapa banyak tempat di indonesia yang sudah pernah saya kunjungi untuk berbagi,” pungkasnya. (ao/ady)

Berita Terkait