ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Desember 2014, 05:12

FGD, Bahas Kendaraan Pedesaan Jawa Timur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertemakan Strategi Menuju Jawa Timur Sebagai Sentra Produksi Kendaraan Pedesaan & Mesin Jawa Timur, Dr Bambang Sudarmanta ST MT, moderator dalam acara tersebut pun memulai FGD. ”Hasil dari acara ini berupa terjalinnya kerjasama dari berbagai pihak,” terang Bambang.

Materi pertama dari hadir dari Mahendra perwakilan Kemenristek yang membahas
Strategi Pengembangan Riset Menuju Kemandirian Teknologi Otomotif. Ia menjelaskan bahwa FGD ini merupakan wadah untuk memperkuat semangat konsorsium. "Kita lihat saja toyota, mereka tidak serta-merta langsung besar, namun siapa sangka mereka tumbuh dari industri mesin tenun dulunya," paparnya.

Selain itu, Mahendra turut menerangkan beberapa unsur dalam pengembangan teknologi otomotif.  Diantaranya yaitu penentuan isu kebijakan, seperti SDM terdidik, penguata proses produksi, continuous improvement, dan yang tak kalah penting adalah daya serap pasar.

Dalam pembahasan selanjutnya, Ketua Tim Peneliti Mobil Multiguna ITS, Prof Ir I Nyoman Sutantra Msc PhD memaparkan tentang desain dan prototipe Kendaraan Multiguna Pedesaan (KMP) Jawa Timur. Menurut Nyoman, industri otomotif Indonesia harusnya bisa mendunia, namun tentu tak lepas dari dukungan semua pihak. ”Dukungan pers dalam tahap sosialiasi, promosi produk, hingga umpan balik yang nantinya akan bisa melakukan perbaikan ke depannya,” ujarnya.

Sebelum penyerahan prototipe kendaraan multiguna PRO-GEA dari ITS ke Kemenristek kemudian ke PT.INKA selaku eksekutor dari proses perakitannya, Suryanto, Sekretaris PT INKA Madiun turut memaparkan pembahasan terakhir. Suryanto menerangkan tbeberapa strategi untuk persiapan proses produksi KMP untuk wilayah Jawa Timur.

Dalam hal strategi pemasaran, Suryanto optimis dapat menggalangkan program K3S atau Koperasi, Korporasi, Komunitas dan SMK. Dengan melibatkan SMK, ia berharap bisa merangkul mereka untuk menjadi penggerak kendaraan pedesaan dengan cara melatihnya. ”Apa yang kami lakukan di industri sekarang, harapannya bisa didukung para akademisi juga pemerintah,” tutupnya. (owi/sha)

Berita Terkait