Talkshow yang bertempat di wilayah RT 06 RW 12 Kelurahan Mojo, Surabaya, ini pun menghadirkan dua pembicara yang berkompeten dalam bidang lingkungan hidup. Yakni Drs H Satrijo Wiweko MT yang merupakan Direktur Komunitas Sahabat Lingkungan Surabaya dan Ir Eddy Setiadi S Dipl SE MSc pHD yang tak lain adalah Ketua Jurusan Teknik Lingkungan ITS.
Sebagai pemateri pertama, Satrijo Wiweko atau yang akrab disapa Koko ini menyampaikan tentang pentingnya pemilahan dan pemanfaatan limbah sampah yang dihasilkan masyarakat. Sebab, hal ini yang nantinya justru akan dijadikan sebagai salah satu point penting dalam penilaian menuju Kampung Green And Clean Surabaya.
Tak ingin sekedar berteori, ia pun juga membawakan beberapa contoh benda hasil pemilahan dan pemanfaatan limbah sampah sehari-hari. Benda hasil daur ulang tersebut diakuinya banyak dari bahan koran bekas dan sisa bungkus kopi. "Ini beberapa saya jadikan keranjang, tempat tissue, dan tas," jelasnya seraya menunjukkannya ke warga sekitar.
Tak kalah dengan Koko, pemateri kedua yang akrab disapa Edot pun turut menjelaskan mengenai sanitasi berbasis masyarakat yang mengarah pada pengolahan limbah cair domestik hasil dari masyarakat kampung setempat. Dampak limbah cair domestik tersebut tentu akan membuat sungai yang terletak di sekitar kampung menjadi tidak sehat dan berakibat buruk pada kehidupan kampung nantinya. "Diperlukan sistem baru yang tepat untuk mengolah limbah cair domestik tersebut," jelasnya dalam acara yang digelar Minggu (14/12) tersebut.
Edot menambahkan, jika sistem yang paling sederhana dalam mengolah limba seperti itu adalah dimulai dari niat masyarakat kampung sendiri. Apabila masyarakat bisa berduyun-duyun mengolah limbahnya, maka akan mempermudah menuju penilaian kampung green and clean Surabaya. "Misalkan bisa kita daur ulang lagi, menjadi pupuk kompos atau bahan kerajinan lainnya," tutur Edot.
Lebih jauh, talkshow yang digelar tepat di tengah perkampungan ini ternyata banyak menarik antusiasme masyarakat sekitar. Mereka pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk sharing dan bertanya langsung kepada dua pakar lingkungan tersebut. "Materi talkshow ini sangat berguna demi menunjang pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan dan pengelolahan sampah yang selama ini tidak semua kami tahu," tegas Asri Kusumaningsih, kader lingkungan setempat kelurahan Mojo tersebut.
Sementara itu, ketua Panitia acara Ignatius Chandra Setyanto mengungkapkan jika talkshow yang diadakan oleh timnya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengolahan dan pemanfaatan limbah masyarakat. "Harapannya, para warga bisa berkreasi dan membuat produk-produk daur ulang yang kreatif dan bernilai tinggi," pungkasnya. (Akh/guh)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,