Workshop yang di awali Yoshiro Nabeshima, Director of Business Planning PT Okatos Hero Mandiri tersebut pada awalnya mengajak peserta membedakan budaya Indonesia dan Jepang. Terutama dalam hal bekerja di perusahaan besar hingga ke perusahaan kecil. "Apa bedanya budaya kerja orang Jepang dengan Indonesia?" tanyanya kepada peserta yang hadir. Peserta pun rata-rata mengakui tentang kurang disiplinnya orang Indonesia.
Nabeshima, panggilan akrab sang direktur lalu mengajak para peserta mengetahui pentingnya budaya yang sering dipakai para pekerja di Jepang. "Pekerja Jepang diharuskan bisa menjadikan Hourensou dan 5S kebiasaan bagi dirinya masing-masing," tegas pria berkaca mata itu. Terkait dengan manajemen, hourensho ini sendiri merupakan singkatan dari tiga frase yakni houkoku, renraku, dan soudan yang menjadi dasar pola komunikasi antar anggota dalam organisasi.
Houkoku bisa diartikan sebagai pola hubungan seorang bawahan dalam melaporkan hasil kerjanya kepada atasan. "Sedangkan Renraku merupakan pola hubungan komunikasi sederajat dengan orang selevel atau dengan orang dari departemen berbeda," jelasnya. Dan yang terakhir adalah soudan, biasanya dilakukan oleh bawahan kepada atasannya manakala ia menemukan masalah atau potensi masalah dalam rantai pekerjaan yang ia lakukan.
Taka hanya menjelaskan tentang manajemen ala Jepang, ia pun menjelaskan tentang 5S yang telah disebutkan diawal. 5S sendiri merupakan singkatan dari seiri berarti memisahkan, seiton bermakna menertibkan, seiso diartikan sebagai membersihkan. Kemudian ada juga seiketsu bermakna selalu waspada dan terakhir adalah shitsuke yang memiliki makna mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan bersama.
Nabeshima pun tidak sungkan-sungkan mengajarkan bagaimana cara nya menunduk ala Jepang yang merupakan budaya sehari-hari mereka. "Sampai-sampai ke presiden pun ada cara tersendiri untuk membungkukan badan," ucapnya. Semakin rendah menundukan kepalanya maka semakin penting orang tersebut. Tak hanya cara menundukan kepala, ia pun secara tidak langsung meminta para peserta yang hadir agar belajar mengenalkan diri dengan bahasa Jepang. (hil/guh)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,