ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
08 Desember 2014, 21:12

Mentoring Klasikal Tutup Mentoring Semester Ganjil

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Kurang lebih 2000 mahasiswa muslim ITS mengikuti acara yang bertema From Zero to Hero ini. Tidak tanggung-tanggung, pemateri pada mentoring klasikal ini adalah seorang penulis buku terkenal yang juga pakar mentor pelatihan spiritual, Ustadz Solikhin Abu Izzudin.
Dalam pemaparannya, pria yang pernah menulis delapan buku ini mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang pahlawan maka harus berangkat dari bawah dahulu. Dalam menapaki langkah menuju hero tersebut dibutuhkan sifat yang jauh dari rasa sakit hati, iri hati, dan dengki. 
Selain itu, sebagai pemuda yang sedang berjuang menata masa depan juga harus mempunyai sifat produktif. Maksudnya, mumpung masih muda dan kuat maka jangan menggunakan waktunya untuk tidur saja. "Perlu aksi dan semangat yang membara, jangan cuman bicara dan dijadikan angan-angan saja, apalagi kebanyakan tidur," jelas pria asal Solo ini.
Dikatakan Solikhin, untuk visi from zero to hero sendiri yakni meliputi ungkapan big is powerful, medium is wonderful dan small is beautiful. Artinya, untuk bisa menjadi besar dan kuat maka harus dimulai dari hal terkecil dahulu. Apabila bisa membuat hal kecil tersebut menjadi baik maka akan terlihat indah. "Selanjutnya aksi kecil kita tadi pasti akan berkembang menjadi sebuah keajaiban besar yang belum pernah kita bayangkan," lanjut pria penulis buku berjudul From Zero to Hero ini.
Kemudian, Solikhin juga menyadari jika permasalahan yang sering terjadi di kalangan pemuda adalah sedih, galau, dan gelisah. Menurutnya, hal itu terjadi karena memang perasaan anak muda masih terbilang labil dan acap kali berubah pikiran. Tetapi, ia yakin apabila ada seorang pemuda bisa melawan kesedihannya itu maka pemuda itu akan lebih kuat lagi di masa yang akan datang. 
Lebih jauh, Solikhin juga menyampaikan jika cara hidup seseorang juga mencerminkan cara matinya. Oleh karenanya, kesempatan hidup yang cuman sekali itu diharapkan bisa digunakan dirinya dan peserta mentoring untuk terus bersedekah dan berbahagia dalam hal kebaikan. "Kunci hidup adalah untuk memberi. Memberi yang terbaik di lingkungan sekitar kita, karena pahlawan itu tak pernah berhenti dalam menyebar kebaikan," jelasnya.
Koordinator acara Mentoring Klasikal tersebut, Manas Zulfikar mengungkapkan bahwa Mentoring Klasikal ini digelar dengan tujuan untuk menutup mentoring semester ganjil secara resmi sekaligus mengadakan UAS mentoring. "Harapannya nanti, kita bisa tahu pemahaman mente (peserta mentoring, red) terhadap materi mentoring selama satu semester ini. Apakah masuk semua atau sebagian," ungkap mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.
Lebih dalam, mahasiswa yang biasa dipanggil Manas ini juga berharap supaya kegiatan mentoring tidak berhenti setelah Mentoring Klasikal saja. "Kalau bisa, para mente harus ikut mentoring lanjutan dan nantinya bisa jadi mentor untuk adik-adiknya," ungkap Manas. 
Selain itu, dengan tema From Zero to Hero dan mengundang pembicara yang ahli dalam tema tersebut diharapkan dapat memberi inspirasi baru bagi mahasiwa baru muslim ITS 2014. "Minimal mereka bisa melakukan beberapa kunci sukses yang telah dipaparkan Ustadz Solikhin, sehingga dapat merubah perilaku hidupnya lebih baik lagi," pungkasnya. (akh/guh)

Berita Terkait