Nanda Redha Arsya, Gusti Rinaldi Zulkarnain, dan Okto Fenno adalah anggota tim yang sukses meraih juara pertama. Nanda, ketua tim, mengatakan hasil itu diraih timnya setelah mempresentasikan karya berjudul Penerapan Underwater Light Fishing dengan Menggunakan Sistem Hybrid Tenaga Matahari dan Ombak Laut.
Menurut Nanda, ide ini berawal dari kondisi nelayan bagan tancap yang menggunakan lampu petromaks berbahan bakar gas LPG sebagai sumber cahaya dan faktor penarik ikan. Padahal, fakta menyebutkan bahwa harga LPG saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500. Hal inilah yang melatarbelakangi Nanda dan timnya membuat alat tersebut. "Jumlah tangkapan ikan yang di dapat tidak sebanding dengan harga gas yang digunakan untuk sekali penangkapan," tuturnya bercerita. Menurutnya, cara penangkapan ikan seperti ini dinilai lebih efektif dan efisien daripada menggunakan kapal motor.
Lebih lanjut, untuk menanggulangi masalah tersebut dibutuhkan energi alternatif yang dapat menggantikan LPG atau minyak tanah. Masalah inilah yang berhasil dijawab oleh Nanda dan timnya dengan menciptakan sebuah alat yang menggunakan sistem hybrid tenaga matahari dan ombak laut sebagai sumber energi utama.
Ia pun meyakini proses alat yang diciptakan timnya tersebut relatif sederhana. Dimana pada awalnya panel surya dan gerakan gelombang air laut akan disimpan ke dalam aki sebagai sumber energi utama. Selanjutnya, aki dengan sistem hybrid ini dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif yang murah dan ramah lingkungan.
Menyoal kelebihan alat, ia menjelaskan alat ini hanya membutuhkan waktu selama lima jam untuk menyimpan energi yang diperlukan agar selanjutnya dapat langsung digunakan oleh nelayan bagan tancap. Selain itu, ia optimis alat ini tidak membutuhkan biaya pemeliharaan yang mahal, karena sumber energi yang diambil berasal dari alam.
Ke depan, pihaknya pun berencana menambahkan sumber energi lain guna Untuk menyempurnakan alat yang menurutnya masih berada pada tahap implementasi ide awal ini. Semisal dengan menggunakan energi angin yang akan digabung dengan energi yang sudah ada dalam alat.
Di akhir, ia pun menambahkan bila ini merupakan pengalaman pertamanya dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah. Namun, siapa sangka ternyata karyanya mampu membawa Nanda keluar sebagai juara pertama. "Semoga karya ini dapat diterapkan langsung di daerah-daerah yang menggunakan bagan tancap untuk menangkap ikan," tutupnya. (sho/man)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,