ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 Desember 2014, 15:12

ITS Gelar FGD Maritim dengan 6 PTN

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

FGD ini tidak hanya menghadirkan para peniliti yang ahli dalam bidang kemaritiman saja, guru besar dan para pakar dari berbagai disiplin keilmuan, seperti hukum dan ekonomi pun turut diundang. Pembahasannya pun cukup komprehensif, mulai dari reformasi maritim di bidang pelabuhan, pelayaran, logistik, galangan-galangan kapal hingga keselamatan dan keamanan pelayaran." Masing-masing kampus memiliki fokusan masing-masing. Dari FGD ini kita bersama-sama melihat aspek-aspek yang lebih khusus,” papar Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD, Kepala Badan Kerjasama, Inovasi dan Bisnis Ventura (BKIBV) ITS.

Pembagian fokusan dalam FGD ini yakni UGM lebih menilik pada masalah Hukum, ITB pada koordinasi fokusan kerjasama, sementara ITS lebih kepada masalah komersial. ”Misalnya konsesi tarif pendidikan, kerjasama luar negeri logistik jaringan komputasi. persoalan masalah kompetisi," jelasnya. Sedangkan UI pada masalah fiskal, UNHAS Fokus pada pelayaran rakyat dan sosial ekonomi dan UNSRI lebih berfokus pada pendidikan maritim.

Saut menjelaskan, FGD ini sengaja dihelat agar Indonesia dapat memiliki konsep yang lebih baik dan efektif dalam bidang kemaritiman yang sesuai dengan kebutuhan. "Kebutuhan tersebut meliputi perdagangan Indonesia, kekuatan logistik Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM), hukum, fakta-fakta, infrastruktur, dan masalah hukum," pungkasnya. Sehingga  dapat  menjadi dasar pengambil kebijakan dalam bidang kemaritiman di Indonesia.

Luaran dari FGD ini nantinya akan memberikan petisi pada pemerintah, terutama di bidang kementerian perhubungan, koordinator maritim. Serta mengedukasi pada masyarakat mengenai kemaritiman di Indoneisa.  Menurut Saut, FGD ini akan dilaksanakan lagi di lokasi yang berbeda yakni di Ciawi Bogor .

Muhammad Asdar, Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas berharap, dengan adanya riset enam PTN ini memberikan arahan panduan yang jelas  mengenai transportasi laut di Indonesia. "Dalam Maritime Connectivity ada landasan risetnya,” jelasnya. Selain itu dengan adanya riset ini, pelayaran rakyat bisa muncul lagi, sehingga konektivitas meningkat, biaya-biaya logistik turun, dan dapat meningkatkan pertumbuhan. (Ila/fin)

Berita Terkait