ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Desember 2014, 17:12

Lima Bacarek Beradu Visi-Misi untuk ITS Lebih Baik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Temu Kenal Bacarek kali ini, mengahadirkan lima orang calon dari tiga fakultas yang berbeda. Yakni Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko (FTI), Dr rer nat Triwikantoro MSc (FMIPA), Prof Dr rer nat Irmina Kris Murwani (FMIPA), Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc, PhD (FTK),dan  Prof Ir Djauhar Manfaat MSc PhD. (FTK). Adapun yang menjadi moderator padahari tersebut adalah Dr Techn Pujo Aji ST MT.

Mendapat giliran pertama, Herman Sasongko langsung menyampaikan visi misinya. Ia memiliki misi agar kampus perjuangan bisa menjadi perguruan yang menasional. "Saya memiliki misi ITS untuk nation," tegasnya. Lebih lanjut ia pun menambahkan bahwasanya jika ITS ingin diakui oleh dunia internasional maka harus diperbaiki dulu keadaan di negerinya. Menurutnya, jangan sampai terbalik dengan cara mencari reputasi dunia, tapi di negeri sendiri tidak bisa memberi kontribusi nyata.

"Pekerjaan rumah (PR,red) kita tak perlu jauh-jauhlah," tambahnya. Dirinya memisalkan PR dengan halaman rumah. Menurutnya, halaman ITS dan halaman Surabaya merupakan pekerjaan yang harus dituntaskan dulu. Bila pekerjaan di tempat sendiri sudah beres, maka dunia internasional pun akan melihat ITS dengan sendirinya.

Berbeda dengan Herman, Eko lebih menitikberatkan pada komunikasi dan teamwork. "Komunikasi yang baik akan melahirkan hasil yang baik pula," terangnya. Komunikasi yang ia maksudkan adalah komunikasi antar semua pihak di lingkungan ITS. Sedangkan teamwork menjadi modal penting untuk ITS menjadi lebih baik lagi.

Selain kedua modal tadi, Eko pun menyatakan bahwa ITS harus bisa menjadi perguruan dengan jaringan yang luas. "Lewat networking yang bagus, maka secara tidak langsung akan membuat ITS dikenal oleh dunia," ucapnya.  

Lain Eko, lain pula Triwikantoro. Dirinya lebih melihat ITS yang saat ini memiliki label Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Baginya dengan memiliki label tersebut maka harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya."Kita harus bekerja keras dengan memiliki label ini," tuturnya.

Tak hanya bekerja keras, kerja tim juga harus dimaksimalkan dengan benar. Karena menurutnya tantangan ITS ke depan itu akan menjadi lebih berat. Tapi ia optimis, bila dilakukan dengan kerja keras secara bersama-sama maka label PTN BH ini tak hanya menjadi label belaka. Tapi justru akan membuktikan bahwa ITS memang layak meilikinya.

Hampir mirip dengan Triwikantoro, Irmina yang merupakan satu-satunya Bacarek wanita di temu kenal hari ketiga ini mengusung misi untuk bekerja bersama-sama dan bersatu padu. "Tentunya harus dibarengi dengan kerja keras juga," tambahnya. Dirinya menuturkan bahwa kedua sifat itu diperlukan untuk menjadikan ITS menjadi world class university.

Selain sifat di atas, Irmina pun menyatakan ada faktor lain yang lebih penting yakni revenue generator. Revenue Generator merupakan cara untuk mendapatkan dana yang besar. "Nantinya bila ada program kerja (proker, red) yang dibuat untuk kemajuan ITS, maka  bisa dijalankan dengan maksimal," imbuhnya. Dalam kacamatanya, sebagus apapun proker yang dibuat, kalau tidak ada dana maka tidak akan jalan sesuai yang diharapkan.

Sedangkan Djauhar Manfaat yang mengusung tag line ITS Bermanfaat menyatakan bahwa kesejahteraan merupakan bidikan utamanya. "Kesejahteraan yang utama adalah bagi dosen, tenaga pendidik (tendik), maupun mahasiswa itu sendiri," ujarnya. Kesejahteraan menjadi prioritas utamanya karena menjadi pondasi untuk mencapai atau merealisasikan proker yang lainnya. Sehingga program yang terkait dengan kesejahteraan akan ia prioritaskan..

"Ada hal lain yang diperlukan yakni kebersamaan," jelasnya. Kebersamaan ini juga harus dilakukan antara sivitas akademika dan juga alumni beserta keluarga orang tua mahasiswa. Ke depannya harus bisa menyatukan ketiga aspek itu agar bisa membuat ITS lebih berguna untuk semua orang. (hil/guh)

Berita Terkait