ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
28 November 2014, 13:11

Mahasiswa ITS Tingkatkan Mutu Garam Madura

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Roni Vayayang, Niki, dan Widya Putri. Widya menjelaskan, dengan alat yang telah mereka rancang, garam madura yang berkualitas buruk tersebut dapat diubah menjadi garam dengan kualitas yang lebih baik. Bahkan, mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ITS ini juga menjelaskan bahwa alatnya bisa bekerja lebih cepat dalam proses pembuatan garam. Proses pembuatan garam yang normalnya memakan waktu 10 hari pun dapat diselesaikan hanya dalam tiga sampai empat hari saja.

Awal mulanya, kolam pembuatan garam yang biasanya didasari tanah, dilapisi dengan stainless steel untuk menyerap lebih banyak panas matahari. Sehingga, proses evaporasi pun berlangsung lebih cepat dan garam menjadi lebih bersih. Setelah kristal garam terbentuk, kemudian dicacah untuk menghasilkan garam yang lebih halus. Proses selanjutnya ialah proses iodisasi menggunakan air dan KIO3 dengan perbandingan tertentu. Proses ini menghasilkan larutan yang kemudian melalui proses evaporasi lagi sehingga menjadi garam jadi.
Serangkaian proses tersebut akan menghasilkan garam yang lebih bersih, halus, tak berbau, dan mengandung yodium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, garam madura yang hanya dijual seharga Rp 2 ratus sampai Rp 3 ratus per kilogram akan mengalami kenaikan harga jual menjadi Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu per kilogram, seperti garam dapur lainnya.
Selain itu, sistem pengolahan garam yang mereka buat ini diharapkan menjadi media pencerdasan bagi para petani garam madura untuk tidak langsung menjual garam mentah ke pabrik. Mereka bisa mengelolanya menjadi garam siap jual, bahkan melakukan proses packaging hingga penjualan sendiri.
Untuk selanjutnya, Roni dan Widya berharap supaya dapat merealisasikan gagasannya. "Tapi biaya investasinya cukup mahal. Jadi kita masih mencari bantuan dari sponsor atau pemerintah untuk men-support realisasi alat ini," ungkap Roni. Widya juga menambahkan, jika direalisasikan dalam skala besar, alat yang sebenarnya sederhana ini akan memberikan keuntungan yang besar pula. (o7/guh)

Berita Terkait