ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
26 November 2014, 16:11

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Widya Putri, rekan tim Roni, mengklaim bahwa dengan alat yang telah Ia dan Roni rancang, garam madura dengan kualitas buruk tersebut dapat diubah menjadi garam berkualitas. Bahkan, mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ITS ini juga menjelaskan bahwa alatnya bekerja lebih cepat. Proses pembuatan garam yang normalnya memakan waktu 10 hari pun dapat diselesaikan hanya dalam 3-4 hari.
Awal mulanya, kolam pembuatan garam yang biasanya didasari tanah, dilapisi dengan stainless steel untuk menyerap lebih banyak panas matahari. Sehingga, proses evaporasi pun berlangsung lebih cepat dan garam menjadi lebih bersih, karena tidak lagi bercampur dengan tanah. Setelah kristal garam terbentuk, kemudian dicacah untuk menghasilkan garam yang lebih halus. Proses selanjutnya ialah proses iodisasi menggunakan air dan KIO3 dengan perbandingan tertentu. Proses ini menghasilkan larutan yang kemudian melalui proses evaporasi lagi sehingga menjadi garam jadi.
Serangkaian proses tersebut akan menghasilkan garam yang lebih bersih, halus, tak berbau, dan mengandung yodium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, garam madura yang hanya dijual seharga 200-300 rupiah per kilogram akan mengalami kenaikan harga jual menjadi 6000-7000 rupiah per kilogram, seperti garam dapur lain.
Selain untuk menaikkan harga jualnya, Roni dan  Widya juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani garam madura. Sistem pengolahan garam yang mereka buat ini diharapkan menjadi media pencerdasan bagi para petani garam madura untuk tidak langsung menjual garam mentah ke pabrik. Mereka bisa mengelolanya menjadi garam siap jual, bahkan melakukan proses packaging hingga penjualan sendiri.
Untuk selanjutnya, Roni dan Widya berharap supaya dapat merealisasikan gagasannya. " Tapi biaya investasinya cukup mahal. Jadi kita masih mencari bantuan dari sponsor atau pemerintah untuk mendukung realisasi alat ini, " ungkap Roni. Widya juga menambahkan, jika direalisasikan dalam skala besar, alat yang sebenarnya sederhana ini akan memberikan keuntungan yang besar pula. (o7)

Berita Terkait

ITS Media Center > Berita Utama >