Dalam forum komunikasi empat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), salah satu hal yang turut dibahas yakni indeks URBI sebagai sistem pendukung dalam pemenuhan penilaian PTN-BH. Dalam Sidang pertama, forum diskusi PTN-BH, Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng CSCP, Kepala Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program (BKPKP) ITS menjelaskan baseline data untuk perhitungan diambil dari tahun 2010.
Aspek-aspek dari indeks URBI itu sendiri terdiri dari sumber daya institusi, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, universitas riset dan reputasi internasional. ”Sehingga KPI ditentukan oleh rektorat untuk menyelaraskan program kerja di jurusan dengan apa yang tercantum pada visi dan misi institut,” terang dosen yang akrab disapa Doddy ini.
Menurutnya, pengukuran indeks yang dimulai dari mengumpulkan data dasar ini dikelompokkan menjadi program studi, dosen, mahasiswa, penelitian dan pengabdian masyarakat (PPM). Pengelompokan data tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2019. ”Kemudian, disusun KPI yang dikelompokkan dalam beberapa aspek capaian sumber daya, universitas riset dan kinerja,” imbuhnya.
”Aktivitas dalam program kerja masing-masing memiliki Keys Performance Indicator (KPI) untuk mencapai tujuan dari visi misi institut,” terang Doddy. Ia menjelaskan bahwa hitungan pencapaian kinerja tersebut mengambil data awal tahun 2010 dan dievaluasi setiap tahunnya.
Pada presentasi di forum PTN-BH, Sabtu (22/11) di Hotel Swiss Belinn Surabaya, forum ini menginformasikan pencapaian ITS dan target di tahun berikutnya. Contohnya pada grafik dari indeks URBI itu sendiri terdapat capaian reputasi internasional.
Tahun 2014 capaian jumlah mahasiswa baru pascasarjana asing dan prestasi mahasiswa dan dosen pada kompetisi internasional melebihi target yaitu 227.52% dan 360%. ”Dalam publikasi internasional yang dihasilkan oleh dosen ITS hampir semua terindeks scopus dan telah melampaui target. Setiap dosen melakukan penelitian di tingkat nasional dan internasional, mempublikasi jurnal internasional,” ungkapnya.
Tak hanya itu, bukti lain juga dikarenakan maraknya mahasiswa ITS yang mengikuti program kerjasama ITS dan universitas luar negeri. ”Program pertukaran dosen atau mahasiswa rutin dilakukan dengan berbagai universitas luar negeri yang telah bekerjasama dengan ITS, hal ini menunjukkan stakeholder ITS sudah siap untuk menghadapi atmosfir pendidikan bertaraf internasional,” jelas dosen Jurusan Teknik Industri ini.
”Sehingga dalam membantu pengambilan kebijakan strategis terkait URBI, ITS masih harus melakukan penyempurnaan,” paparnya. Terdata pada grafik akhir indeks URBI, pencapaian indeks URBI 100% pada tahun 2019 membutuhkan laju pertumbuhan sebanyak 4,14%. Sedangkan, untuk akselerasi ketercapaian target pada tahun 2018, dibutuhkan pertumbuhan indeks sebanyak 5,20%. Begitu pula untuk tahun 2017, dibutuhkan laju sebanyak 6,99%. (riz/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung