ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 November 2014, 18:11

Nuh Ajak Mahasiswa Kembangkan Inovasi riset

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ia mengatakan semangat optimisme bangsa sangat penting dimiliki demi kemajuan bangsa. Itulah mengapa ia ingin virus optimisme tersebar ke seantero generasi penerus bangsa. Ia percaya karya anak bangsa sekecil apapun akan sangat berpengaruh bagi diri pribadi maupun lingkungannya. "Sekecil apapun prestasi orang lain, harus diapresiasi," papar Nuh dalam seminar yang mengusung tema Peran Riset Dalam Pengembangan Teknologi Industri Nasional itu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut juga mengajak mahasiswa  untuk mengintip perkembangan teknologi industri nasional. Dalam mengejar perkembangan teknologi industri nasional, guru besar Teknik Elektro ITS  itu mengenalkan triple helix ABG yang terdiri dari Academica, Bussiness-man, dan Goverment.

Untuk mahasiswa ITS sendiri, ketiga unsur tersebut sudah tersedia secara ideal. "Bu Risma dan perindustrian surabaya mendukung mahasiswa ITS dalam perkembangan teknologi di kota Surabaya," tambahnya. Menurut Nuh, Indonesia masih lemah dalam beberapa bidang. Seperti Inovation, Technological Readiness, dan Higher Education and Training. Namun, ia optimis Indonesia memiliki market size yang besar sehingga jika kekurangan tersebut dioptimalkan maka perekonomian Indonesia akan meningkat pesat.

Selain itu, Kurangnya  inovasi dalam riset indonesia mengakibatkan stagnansi yang membawa penurunan prestasi negara. Untuk itulah Nuh mengajak mahasiswa membawa inovasi dalam riset mereka. "Riset anda harus punya kreativitas supaya anda dapat bersaing," terang Guru Besar Jurusan Teknik Elektro ini.

Untuk bidang Higher Education, Nuh menjelaskan Indonesia masih membutuhkan banyak kelompok  terdidik. Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki mahasiswa yang berada di jenjang master sebanyak 2300 orang dan doktor sebanyak 1400. Alhasil, angka tersebut diakuinya masih jauh bila dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.

Nuh menerangkan bahwa pada 2030 indonesia mampu menduduki peringkat tujuh terbesar perekonomian dunia dan membutuhkan 113 juta tenaga terdidik. "Namun jika pendidikan belum disiapkan maka bisa angka yang tadi akan dikuasai oleh tenaga  terdidik dari bangsa lain," tambahnya. itulah mengapa kita harus mempersiapkan tenaga terdidik Indonesia.

Di akhir, Nuh juga mengajak mahasiswa agar bergiat menulis dan menerbitkan tulisan mereka. Hanya saja, ia menekankan bukan sekedar budaya menulis, tetapi juga menghasil karya tulis yang orisinil. "Kalau mau mengambil pendapat orang harus dikembangkan sendiri. Tetapi tetap saja anda semua harus membuat tulisan penelitian dan dipublikasikan," pesan Nuh mengakhiri presentasinya. (o10/man)

Berita Terkait