ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
19 November 2014, 09:11

Simposium Nasional Siapkan SDM Jelang MEA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dari akademisi, pembicara yang hadir adalah Prof Dr Bangun Mulja Sukojo DEA DESS dari ITB, Dr Ir Kosasih Prijanta MSc dari ITS, Syartoni K dari  Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), dan Dr rer nat Sumaryono MSc dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Sedangkan dari pelaku bisnis, dihadirkan Bima Priadi dari Enviromental System Research Institut (ESRI), dan Wiliam Ong dari Tah-Li Engineering Pte, Singapura. Lalu dari pemerintah, pembicara yang diundang adalah Ir Tri Rismaharini.
Tujuan diadakan acara ini adalah menyiapkan SDM Indonesia terutama dalam bidang geospasial menghadapi MEA. Sehingga, surveyor dalam ataupun luar negeri bebas keluar masuk negara Indonesia. "Sumber daya manusia yang diharapkan dapat menghadapi MEA 2015 adalah memiliki kompetesi serta bersertifikat. Sertifikat yang didapat berasal dari lembaga yang diakui, dalam hal ini Badan Informasi Geospasial (BIG)," ujar Mukhamad Nur Cahyadi ST MSc DSc, dosen Teknik Geomatika ITS.

Dalam simposium nasional ini juga terjalinnya Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS Sepuluh Nopember dengan Enviromental System Research Institut (ESRI). ESRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak. Dalam MoUnya, ESRI memberikan ITS softwarre ArcGIS berlisense. Software ArcGIS berlisensi ini bukan hanya milik mahasiswa Teknik Geomatika saja, tetapi milik seluruh mahasiswa ITS. "ESRI kan penyedia software utama pendukung bidang geospasial. cara menyiapkan SDM saat ini ya dengan cara melegalkan software," jelas Nur.

Sementara itu, BIG melalui ITS membentuk Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) Jawa Timur. Ini merupakan tempat uji kompetensi, dimana surveyor mengerti sudah berada di level kompetensi mana. Kalau di ITS, Pusat Studi Infrastruktur Data Spasial (PSIDS) ini dibawahi langsung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS.

Secara resmi, ITS baru membuat pusat pengembangan itu pada tahun 2014. Selain ITS, ada sembilan perguruan tinggi dengan prodi geodesi di Indonesia yang juga akan ikut. Hal ini berguna untuk memberitahu informasi geospasial ke masyarakat umum. 

Dijelaskan oleh Dr rer nat Sumaryono M Sc, Deputi bidang infrastruktur BIG, pentingnya konsep one map policy dimana peta harus memiliki satu referensi satu standar satu geodatabase satu geoportal. Lalu ditambahkan oleh Kaprodi Teknik Geodesi dan Geomatika FITB ITB tersebut bahwa pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung one map policy. Menurutnya, perguruan tinggi mendukung tercapainya one map policy dengan cara menghasilkan gagasan-gagasan ilmiah.  (o10/o14/ady)

Berita Terkait