ITS News

Rabu, 24 Desember 2025
06 November 2014, 22:11

Narenda Wicaksono Bagikan Pengalaman ke Mahasiswa ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Kamis siang (6/11), mahasiswa ITS mendapatkan suntikan motivasi dari salah satu ahli IT di Indonesia. Adalah Narenda Wicaksono dari Microsoft Device Indonesia yang membagikan pengalamannya dalam dunia IT dalam kuliah tamu di aula jurusan Teknik Informatika ITS. 

Sebagai salah satu figure penting di Microsoft Indonesia, pastinya ia sudah tahu tentang dunia software yang ada di Indonesia. Salah satu game buatan mahasiswa asal Universitas Trunojoyo yang pernah ia bimbing, pernah menyabet juara dua dalam perlombaan yang diadakan di Rusia.

Dalam kuliah yang disampaikannya, ia juga menerangkan langkah-langkah agar aplikasi yang kita buat laku di pasaran. Langkah pertama adalah mencari momentum, maksudnya lihat tren yang sedang ada di masyarakat. 

Kedua adalah passion, maksudnya adalah keinginan besar untuk dapat mencapai kesuksesan. "Tidak perlu tim yang berisi orang-orang yang jago, namun yang terpenting adalah keinginan untuk menuju sukses". Kata pria yang berkacamata tersebut.

Ketiga adalah penentuan karater ataupun icon yang bisa menarik pelanggan terhadap buah karya kita. Sebut saja game Angry Bird yang menggunakan karakter burung dan babi dalam permainannya. Penentuan karakter ini ketika virus flu babi menyebar di Eropa, sehingga masyarakat seakan-akan telah lupa akan virus flu burung.

Langkah selanjutnya adalah harus countinuous update yang berarti aplikasi yang kita hasilkan harus selalu ada pembaruannya. "Aplikasi yang selalu update akan selalu terletak pada tempat teratas dalam suatu toko aplikasi, sehingga masyarakat yang penasaran akan mengunduh aplikasi tersebut". Jelas alumnus ITB itu.

Selanjutnya ada open innovation, artinya kita harus membuat inovasi baru di masyarakat. "Jika ingin mengedepankan game dengan isi lokal, maka buat kulitnya menjadi global. Contohnya game Final Fantasy yang menampilkan masyarakat Jepang, namun kulitnya dalam hal ini penamaan judulnya menggunakan istilah global". Imbuh pria yang pernah menjadi pemenang dalam Imagine Cup pada tahun 2006. 

"Carilah anggota tim yang bisa saling melengkapi, kurang lebih lima hingga enam orang". Jawabnya  ketika ditanya oleh salah satu audience tentang bagaimana cara membentuk tim yang kompak dan konsisten.(o3)

Berita Terkait