Narenda, Business Development Manager di Microsoft Mobile, menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan agar aplikasi karya-karya mahasiswa bisa menembus pasar. Yang pertama adalah mencari momentum. Pembuat aplikasi harus dapat membaca tren pasar yang sedang terjadi. Dengan dapat memahami tren tersebut, maka akan lebih mudah produk tersebut diterima oleh pasar.
Selanjutnya yang kedua adalah passion. Keinginan besar untuk dapat mencapai kesuksesan sangat diperlukan dalam hal ini. Jika sudah ada keinginan, maka orang-orang tersebut akan menikmati apa yang sedang dikerjakannya. "Tidak perlu tim yang berisi orang-orang yang jago, namun yang terpenting adalah keinginan untuk menuju sukses," jelas Narenda.
Untuk langkah ketiga adalah penentuan karater atau icon yang dapat menarik pelanggan terhadap karya yang telah dibuat. Ia memisalkannya seperti game popular Angry Bird yang menggunakan karakter burung dan babi.
Yang keempat adalah harus countinuous update. Aplikasi yang dihasilkan harus terus dikembangkan dan diperbaharui. "Aplikasi yang selalu update akan selalu terletak pada tempat teratas dalam suatu toko aplikasi, sehingga masyarakat yang penasaran akan mengunduh aplikasi tersebut," jelasnya.
Terakhir, open innovation. Inovasi baru sangat penting untuk menarik perhatian, namun harus tetap dapat diterima masyarakat luas. Seperti game Final Fantasy misalnya. Game tresebut menampilkan kehidupan masyarakat Jepang, namun untuk penamaannya menggunakan istilah yang global. ”Jika ingin mengedepankan game dengan isi lokal, maka buat kulit yang global,” ujar pria yang pernah menjadi pemenang dalam Imagine Cup 2006 lalu. (o3/oly)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung