Dr Ir Bambang Samporno MT, Kepala Lembaga Pengembangan, Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA) menerangkan bahwa terdapat 16 tim ITS yang berhak mendapat bantuan dana usaha tersebut. Ke-16 tim tersebut dinyatakan lolos setelah dua tahap seleksi, yakni tahap seleksi internal yang dilakukan oleh ITS dan seleksi eksternal dilakukan oleh BRI.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa ada 20 judul proposal bisnis yang mengikuti program tersebut. Namun, BRI hanya meloloskan 16 tim. ”Sisanya, masih akan dicarikan oleh tim ITS sumber dananya,” terang Bambang.
Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mendorong minat mahasiswa menjadi job creator. Ia menambahkan bahwa hampir 80 persen dari ide bisnis mahasiswa yang telah lolos merupakan sebuah ide usaha yang berwawasan teknologi atau technopreneur.
Bambang menyebutkan bahwa ITS akan melakukan pemantauan yang ketat. Semua peserta PMW diwajibkan menyerahkan laporan usaha setiap satu bulan sekali. Peserta juga diwajibkan mengumpulkan laporan kemajuan bisnis setiap enam bulan sekali untuk dilakukan evaluasi semester.
Menariknya, dana bantuan usaha yang berkisar mulai dari Rp 9 juta hingga Rp 30 juta ini akan menjadi hak milik peserta apabila mereka dinyatakan lolos hingga evaluasi semester keempat. ”Dengan kata lain, jika mereka tidak lolos tahap evaluasi kesatu, kedua, ketiga atau keempat, peserta PMW diwajibkan menganti dana bantuan usaha tersebut,” tegas Bambang.
Hal tersebut bertujuan untuk membangun mental peserta menjadi profesional. ”Sehingga mereka tidak asal-asalan dalam menjalankan setiap bisnisnya,” tambah dosen Jurusan D3 Teknik Mesin ITS ini.
Gaza Irbah Jabbar, salah satu penerima dana mengaku tertantang dengan adanya pengontrolan rutin tersebut. Menurut Gaza, sistem tersebut secara tidak langsung menuntut tanggung jawab besar kepada semua peserta. ”Bisnis kami harus memiliki performa yang bagus dan kontinu,” aku mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ITS ini.
Selain itu, melalui produk usahanya yang bernama Accelerate Education Of Robot (Accelerate), Gaza juga mengaku optimis. Sebab menurutnya, tak banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan peralatan robot atau jasa pelatihan pembuatan robot di Indonesia. (ao/ran)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,