Mengangkat tagline Ideas Worth Spreading, acara yang berlangsung selama enam jam ini dibuka dengan paparan seorang transformator bencana menjadi berkah, Dr Januarti Jaya Ekaputri. ”Sering kali, nama bencana itu identik dengan nama perempuan, perempuan yang kental dengan kesan cantik kenapa harus diidentikkan dengan bencana? Seperti Lumpur Lapindo (Lusi) misalnya,” ujar Dosen Jurusan Teknik Sipil ITS ini.
Apa yang ada di benak Januarti dalam menanggapi bencana ini adalah bagaimana ia bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tak ayal, ia pun memutar otak dengan segala ilmu yang dimilikinya hingga terciptalah beton ringan yang bahan baku utamanya berasal dari Lusi.
Peraih Outstanding Delegate di Japan University English Model United Nations (JUEMUN) ini menyinggung bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa sesungguhnya hadir untuk menjawab segala permasalahan dunia. ”Model United Nations (MUN) didedikasikan untuk kita para pelajar di seluruh dunia yang tergerak hatinya untuk ikut andil menyumbang ide dan menyelesaikan persoalan yang menimpa bumi kita,” pungkasnya setelah memaparkan berbagai konflik dan masalah dunia.
Ia pun menuangkannya ke dalam bentuk buku berjudul DPAZL Book & Future Community. Buku yang berhasil dirintisnya sejak Maret 2014 ini membahas mengenai teka-teki kehidupan, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan desain lambang dan logo. ”Hal ini sengaja saya sorot untuk membangun awareness terhadap eksistensi kelompok elit illuminati,” paparnya. (imb/man)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan