ITS bekerjasama dengan CV Pionir Mandiri Jaya telah mengembangkan prototipe rescue boat berbahan plastik. Perahu ini memiliki ukuran panjang 2.3 m, lebar 1.5 m, tinggi 0.8 m, sarat 0.25 m dan memiliki kapasitas angkut delapan orang. Prototipe tersebut telah diuji stabilitasnya di Laboratorium Hidrodinamika Jurusan Teknik Perkapalan FTK ITS.
"Desain plastik rescue boat dengan sarat rendah ini sangat cocok digunakan dalam proses evakuasi korban banjir," tutur Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD. Karena itu menurutnya perahu tersebut akan tetap dapat digunakan tanpa khawatir mengalami kandas. Selain itu, prototipe ini sendiri dibuat dengan desain lambung ganda (double hull). Sehingga jika terjadi benturan yang menyebabkan sobeknya lambung luar, maka rescue boat masih bisa mengapung tanpa khawatir akan tenggelam. Untuk meningkatkan kekuatan kapal terhadap benturan maka dilakukan pengisian busa pada lambung ganda.
Wasis menegaskan bahwa karya tersebut sangat aman. "Bahan yang ringan dan juga bentuknya seperti kotak menambah keamanan pada perahu ini," terang dosen Jurusan Teknik Perkapalan tersebut.
Tak hanya itu, Wasis menyatakan bahwa karya tersebut juga lebih murah dibandingkan dengan rescue boot biasa. Menurutnya, inovasi buatan kampus ini bisa lebih murah sampai 25%.
Karya ini sendiri merupakan sebuah inovasi yang tepat guna bagi masyarakat. Dengan adanya perahu tersebut juga bisa membantu industri yang membuat plastik. Keuntungan lain dari adanya perahu tersebut yakni bisa didaur ulang secara terus menerus. "Sangat berbeda jauh dengan perahu yang menggunakan bahan fiber glass, meski ringan tapi bahan tersebut hanya untuk sekali pakai," tutur Wasis.
"Yang cukup lama dari proses ini adalah membuat cetakannya," jelas Wasis. Perahu ini sendiri dibuat melalui sebuah cetakan yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari panjang, lebar, dan tinggi kapal semuanya sudah ditentukan terlebih dahulu lewat pembuatan cetakannya. Pembuatan cetakannnya sendiri bisa menghabiskan waktu selama seminggu. Namun untuk produksi kapal, perharinya bisa sampai mencapai enam buah kapal.
Perahu buatan kampus ITS ini juga sudah di kirim ke Bojonegoro untuk persiapan menghadapi banjir dari sungai Bengawan Solo. ”Sudah kami kirim beberapa ke sana, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar,†ujar laki-laki yang memakai kacamata tersebut. Ia pun memberikan bocoran bahwa kedepan akan mencoba membuat perahu yang memiliki ukuran hingga sepuluh meter. (hil/sha)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,