ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
21 Oktober 2014, 00:10

JTM ITS Terima Bantuan Mesin Pesawat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ditemui di ruanganya, Bambang Pramujati PhD menjelaskan jika awal mula Jurusannya mendapat bantuan mesin ini adalah bermula dari bentuk kerjasama JTM ITS dengan PT GMF. Kerjasama yang sudah terjalin lama plus adanya beberapa alumni Teknik Mesin ITS di sana menjadikan hubungan yang terjalin. "Beberapa kali karya-karya mobil kita didukung oleh mereka, misalnya pada bodi mobil sapu angin dan solar car kemarin, mereka yang membuatnya," jelas Ketua Jurusan JTM ITS ini.

Kemudian, secara kebetulan di workshop PT GMF yang bertempat di Jakarta terdapat satu buah mesin pesawat berjenis Pratt and Whitney JT8D-9A yang sudah tidak dipakai lagi. Oleh karena itu, salah satu karyawan PT GMF yang juga alumni ITS tersebut langsung mempunyai ide jika mesin itu lebih baik dihibahkan ke mantan jurusannya. "Waktu itu ada senior saya Pak Wayan Susena, terus dia menghubungi saya jika ada mesin pesawat yang sudah tidak dipakai," jelasnya.

Melihat kesempatan itu, Bambang pun langsung mengontak balik dan membuat surat supaya alat tersebut dapat dihibahkan bagi JTM ITS. Gayung bersambut, setelah mendapat surat itu, pihak PT GMF pun langsung mengirimkan mesinnya ke ITS. "Soalnya mesinnya disana sudah tidak dipakai, tapi masih berfungsi dan bisa bergerak," tuturnya. Ia pun menegaskan bila mesin pesawat itu akhirnya sampai di ITS pada satu bulan yang lalu.

Senada dengan Bambang, Dr Wawan Aries Widodo, menjelaskan jika hibah bantuan mesin berjenis Rolls Royce ini akan digunakan sebagai penunjang beberapa mata kuliah jurusan. Mata kuliah tersebut diantaranya adalah mata kuliah mesin konvensi energi dan teknik termodinamika. Di sana, mahasiswa JTM  ITS yang telah berada di semester empat bisa mempelajari dan melihat langsung jenis mesin turbo yang bekerja dengan cara siklus Brayton.

Kemudian, diakui Wayan jika mesin ini rencananya akan dibuka dan dilihat isi serta komponen mesinnya. "Biar mahasiswa kita tahu ada apa saja di dalam mesin turbo pesawat itu," tutur Sekretaris Jurusan JTM ITS ini. Khususnya untuk mempelajari teori siklus Brayton pada mesin turbin gas, uap, serta pompa kompresor, ia pun optimis mesin tersebut bakal menjadi alat penunjang perkuliahannya yang sangat baik.

Secara bertahap, nantinya mesin tersebut akan ditempatkan pada laboratorium tersendiri di ITS. Bahkan, karena sifatnya yang masih bisa beroperasi maka mesin tersebut harus berada jauh dari masyarakat umum untuk bisa berpraktik. "Ini masih menunggu renovasi dan penetapan tempatnya, yang pasti secepatnya akan kami gunakan dan operasikan untuk penunjang perkuliahan," pungkas Wayan. (akh/man)

Berita Terkait