Hendyt Mugi Wijayanto, Direktur utama UKM WE&T ITS mengatakan, gelaran amal yang dilakukan pada akhir acara menekankan bahwa seorang pengusaha tak hanya mencari untung semata. Menurut Hendyt, pengusaha harus turut mementingkan aspek sosial kehidupan.

Skema gelaran amal tersebut antara lain peserta yang terdiri dari mahasiswa dan berbagai macam komunitas wirausaha akan diberi kotak untuk menyumbangkan dana. Beda dari yang lain, UKM ini sengaja memilih panti jompo sebagai tempat penyaluran dana. ”Kami memilih panti jompo karena acap kali terlihat kurang dipedulikan,” ujar Hendyt.

Lebih lanjut, Hendyt menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut tidak sembarangan. Tema tersebut dipilih untuk persiapan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC). Hendyt menjelaskan dimana pada AEC mendatang, hampir seluruh Negara Asia Tenggara tertuju pada Indonesia.

Hendyt menambahkan, ada pun tujuan acara ini digelar adalah mengingatkan kembali  untuk berbenah menuju kemandirian. Jika sebelumnya selama 20 tahun UKM ini berdiri hanya terfokus pada internal saja. Kali ini, UKM WE&T berusaha untuk menaungi kewirausahaan di setiap Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) dan BEM Fakultas  untuk membentuk komunitas terpusat pengusaha muda ITS yang bernama ITS Entreprise Community (IEC).

Tak hanya itu, acara ini bertujuan untuk mengenalkan UKM WE&T lebih dekat kepada seluruh peserta yang hadir pada gelaran malam itu. Beberapa komunitas kewirausahaan seperti Tangan Di Atas (TDA) Kampus Surabaya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Entrepreneur Club Perbanas dan Studentpreneur turut diundang.

Dari acara ini, Hendyt mengungkapkan harapannya agar aktivis kewirausahaan yang ada di ITS bisa saling bersinergi dan berkolaborasi  demi kemajuan atmosfer kewirausahaan di ITS. ”Semoga nantinya ITS semakin banyak mencetak mahasiswa pengusaha yang sudah bisa mandiri secara finansial saat masih mengenyam bangku kuliah,” pungkasnya. (van/ady)