Meski dua kali mengalami did not finish (DNF), mobil ITS Team 5 masih memuncaki klasemen Proto Ethanol. Mobil ini mengalahkan Tawang Alun dari Universitas Negeri Jember dengan kemampuan bahan bakar sebesar 376,719 kilometer/liter. Perolehan tersebut jauh lebih tinggi dari lawannya yang hanya sebesar 184,5 kilometer/liter.
Sementara itu, Proto Diesel, mobil ITS Team 4 juga menorehkan hasil serupa. Mobil yang bernama Sapu Angin 9 berhasil menduduki puncak klasemen dengan konsumsi bahan bakar 507,38 kilometer/liter. "Kami sukses di race pertama tapi mengalami DNF di race kedua,” ujar Rizaldi Hakim, Lead Manager ITS Team 4.
Posisi kedua dan ketiga di kelas ini diraih oleh Apatte 62 dari Tim Brawijaya 2 dengan catatan bahan bakar 284,88 kilometer/liter dan Semar Proto sebesar 205,52 kilometer/liter. Rizaldi menjelaskan, pada race terakhir, timnya memiliki target mobil dapat mencapai 700 kilometer/liter. Lebih lanjut, ia berharap agar ITS dapat menjadi juara umum dalam IEMC 2014 ini.
Sedangkan untuk kategori Proto Bensin, mobil Sapu Angin 6 ITS mengalami DNF pada race pertama. "Hal ini dikarenakan pada percobaan scrut poros mobil kita mengalami bending," ungkap Achmad Maulana, anggota ITS Team 1. (ila/ady)