Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc, Kepala Lab, menjelaskan tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk menangani masalah drainase yang kerap terjadi di perkotaan. "Kegiatan kali ini juga sebagai awal pengimplementasian open source sebelum benar-benar mengimplementasikannya," katanya.
Oleh karena itu, kegiatan ini dirangkai dengan beberapa agenda, yakni materi dan pelatihan. Setelah menjelasakan permasalahan secara umum, disampaikan pula konsep drainase yang berwawasan lingkungan, pengelolaan banjir terpadu, kegagalan pelaksanaan drainase perkotaan, serta analisa hidrolika dan hidrologi. Selain pemberian materi, Nadjadji memperkenalkan software open source, Hydrologic Engineering Center (HEC)-Hydrologic Modelling System (HMS).
HEC-HMS adalah software analisa perhitungan menggunakan debit air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah, sehingga akan mentransformasikan hujan menjadi debit aliran air dalam satuan volume per satuan waktu. Adapun yang diinputkan dalam penggunaan software ini adalah data meteorologi, seperti data hujan, data penguapan, infiltrasi dan koefisien pengaliran dalam satuan milimeter.
Selain itu dikenalkan pula software HEC-River Analysis System (RAS). Software tersebut adalah software yang digunakan untuk analisa perhitungan memanfaatkan perilaku hidrolika, seperti penampang sungai, energi, kecepatan aliran sungai dan lainnya. Input software ini adalah debit air keluaran dari HEC-HMS. "Yang dihasilkan HEC HMS adalah teori hidrograf, hitungan debit dan biasanya output inilah yang akan menjadi input dari HEC-RAS," jelas Nadjadji.
Software tersebut dapat memprediksi bagaimana menyempurnakan keperluan drainase lahan dan perkotaan serta prediksi terjadinya banjir. Tentunya menggunakan debit minimal dalam perhitungan pemanfaatan air."Open source HEC ini umum digunakan, sehingga instansi manapun bisa mengembangkan sendiri tanpa pelatihan intensif," tutur Nardjadji dalam pelatihan yang dihadiri para konsultan, perencana, kontraktor, instansi pemerintahan, dan juga akademisi ini.
Pelatihan yang didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jatim, LPJKP Jatim, Himpunan Ahli Teknik Hidrolik Indonesia ini mengharapkan output yang efektif. "Luaran yang kita harapkan adalah meningkatkan kapasitas dari peserta terutama untuk masyarakat profesi yang langsung menerapkannya di lapangan," tutupnya. (riz/oly)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi