Sedikitnya terdapat tiga direktorat yang bekerja sama dalam pengembangan karya tersebut yaitu, Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kerjasama ini berhasil menciptakan prototipe mesin cetak braille yang handal dan kuat dengan komponen suku cadang lokal buatan Indonesia. Kelebihan lain yaitu, harga terjangkau, mudah dioperasikan dan dirawat serta kompatibel dengan sistem operasi komputer modern menjadi daya tarik tersendiri mesin tersebut.
Fitur dari mesin cetak huruf braille ini sendiri terletak pada kemampuan mencetak karakter normal braille sebanyak 400 karakter per detik. Kemampuan mencetak maksimumnya mencapai 42 karakter per baris. Tak hanya itu, mesin cetak ini pun bisa mencetak langsung pada dua sisi kertas atau double sided.
Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, Rektor ITS menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ITS dalam pengembangan mesin tersebut. Pasalnya, kegunaan mesin tersebut sangat membantu pembelajaran penyandang tuna netra. Apalagi, hal ini membuat ITS bisa turut membantu pembelajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Indonesia. ”Selanjutnya, semoga nanti ITS bisa membuat mesin fotokopi huruf braille,” pungkasnya. (van/ran)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi