Hal itu disampaikan dalam Workshop Improving English Proficiency yang diselenggarakan oleh ITS International Office, Sabtu (5/10). Workshop yang berdurasi tiga jam itu melatih mahasiswa ITS meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka. Selain mahasiswa, terdapat pula staf dari berbagai jurusan dan lembaga di ITS.
Dalam kesempatan itu, Dr. Maria Anitya Sari, ketua ITS International Office memberikan motivasi kepada peserta agar senantiasa mempersiapkan diri menghadapi MEA. Tak hanya Maria, workshop yang berlangsung di Ruang Makan Rektorat itu juga menghadirkan Kevin Thompson dari University of Florida, Amerika Serikat dan empat mahasiswa internasional ITS. Masing-masing berasal dari Kanada, Bangladesh, Tunisia dan Malaysia.
Maria menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dengan kekayaan alam yang melimpah. Namun, bangsa ini belum mampu mengelola kekayaan tersebut. Sehingga kemiskinan dan disparitas pembangunan masih menjadi masalah serius. ”Negara kita banyak membutuhkan pejuang-pejuang,” tegasnya.
Di samping itu, menurut Maria, mahasiswa ITS adalah bagian dari masyarakat yang paling beruntung. ”Hanya lima persen bangsa Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, satu persennya berada di PTN top, dan hanya secuil persen saja yang mampu menjadi yang terbaik,” ujar dosen Teknik Industri itu energik. Sehingga mahasiswa ITS wajib menjadi teladan dalam menghadapi MEA.
Dosen lulusan Australia itu memberikan tips bagaimana seharusnya yang dilakukan mahasiswa ITS saat ini. Yang pertama adalah meningkatkan kompetensi, baik hardskill maupun softskill. Selanjutnya adalah meningkatkan keahlian bahasa, baik Bahasa Inggris maupun bahasa internasional lain. ”Jika kita menguasai dua bahasa, maka kita akan lebih mahir dalam bahasa asli kita. Jika menguasai tiga bahasa, maka kita akan lebih mahir dalam dua bahasa yang sudah kita kuasai. Begitu seterusnya,” terangnya.
Tips yang ketiga adalah selalu berusaha untuk memiliki pengalaman internasional dan memiliki mindset sebagai masyarakat global. Hal ini penting agar mahasiswa mengerti kebudayaan baik di negara lain untuk diterapkan di Indonesia. Terakhir, mahasiswa harus lebih mencintai Indonesia, melibatkan diri dalam aktivitas sosial dan pantang menyerah.
Sesi kedua, keempat mahasiswa internasional yang diundang itu memberikan pengalaman terkait kehidupan mereka di negaranya. Masing-masing dari mereka berbaur dalam diskusi yang dibagi ke dalam be berapa kelompok. Tujuan utamanya adalah agar para peserta dapat berkomunikasi secara langsung dengan mahasiswa asing.
Practice, Practice and Practice
Sementara itu, Kevin Thompson juga berkesempatan mengajari mahasiswa ITS berbahasa Inggris secara aktif. Ia memberikan dua gambar kepada masing-masing kelompok. Setiap kelompok diberikan kesempatan mendiskusikan gambar yang diberikan dan mempresentasikannya di depan kelas dalam bentuk drama.
Kevin menekankan pentingnya praktik dalam belajar Bahasa Inggris. Sehingga, seorang pembelajar harus memiliki motivasi yang kuat dan percaya diri dalam mempraktikannya. ”Practice, practice, and practice, it’s more important,” tandas Senior Fullbright Scholars American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) itu.
Ditemui di akhir workshop, salah seorang peserta mengaku tertarik dengan acara ini. Hariono misalnya, setelah sharing dengan mahasiswa asing, ia ternyata menemukan budaya yang berbeda dalam mempraktikkan Bahasa Inggris. Selain itu, ia juga berharap agar ITS International Office lebih banyak menyelenggarakan kegiatan bersama mahasiswa asing. ”Agar kita bisa berkomunikasi secara langsung dengan native speaker, mungkin melalui outbound,” harap mahasiswa Jurusan Kimia itu. (mis/ady)
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya