”Indonesia itu wow,” ujar Hermawan mengawali seminarnya pagi itu. Dari kalimat tersebut, Hermawan menjelaskan bahwa ada tiga penunjang Indonesia layak disebut wow. Penunjang pertama pun dimulai dengan kalimat mengapa Indonesia wow?

Hermawan pun menjawabnya, Indonesia adalah negara yang punya segala aspek seperti ekonomi, sosial, teknologi dan pasar yang bisa mumpuni. Sehingga, hal tersebut menjadi alasan mengapa Indonesia wow.

Penekanan branding pun menjadi hal penting. Menurut Hermawan, branding terbaik adalah branding yang bersifat merakyat. Sebaliknya, menggembar-gemborkan diri sebagai branding yang terbaik membuat keinginan konsumen hilang.

Sedangkan, penunjang kedua yaitu apa Indonesia wow? Indonesia wow adalah Indonesia yang mempunyai generasi  kepemimpinan yang sesuai segmen. Jika peralihan generasi presiden Soekarno dan Soeharto terfokus pada produk apa yang bisa Indonesia hasilkan. Generasi kepemimpinan sekarang, menurutnya, harus terfokus pada semangat kemanusiaan.

Menunjang hal tersebut, Hermawan menambahkan, pemasaran sepatutnya dimulai dengan strategi 4C yaitu Change, Competitor, Company dan Customer.  ”Keempat aspek tersebut pun tidak lengkap jika tidak ditambahkan 1C yaitu Connector,” imbuh Hermawan.

Sementara, penunjang terakhir yaitu bagaimana pemasaran wow. Menurut Hermawan, untuk menghasilkan pemasaran wow, perilaku konsumen adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Pemasaran wow adalah dimana pelanggan mengetahui produk kita lalu merasa tertarik dan bertanya sampai melakukan pembelian berulang.

Hermawan pun turut berpesan untuk ITS, sebagai institusi yang menghasilkan orang berpendidikan sudah selayaknya ITS harus bersaing dengan negara Asia lainnya. Namun, imbuhnya, untuk mendukung hal tersebut keseimbangan antara aspek sosial dan humaniora, engineering dan bisnis harus berjalan. ”Jadi selanjutnya ITS tidak hanya mencetak manusia berbasis teknik saja,” tandasnya. (van/fin)